161. Jemima
Ini adalah sebuah kisah tentang seorang puteri. Bukan puteri Raja. Dia adalah seorang anak perempuan cantik jelita. Kecantikan yang diturunkan dari Ibunya. Ayahnya yang kaya raya membangun sebuah kastil di tepi hutan. Sebuah hunian mewah yang memiliki banyak sekali ruangan. Kamarnya sendiri luas sekali. Kamar bernuansa putih dengan banyak mainan di dalamnya. Anak perempuan itu bernama Jemima.
Orang tuanya membangun istana spesial itu hanya untuk Jemima seorang sebagai putri tunggal mereka. Kedua orangtua yang terlalu penyayang memberi Jemima segalanya kecuali teman. Akibatnya dia tumbuh menjadi seorang yang anti sosial. Puteri yang kesepian menjadi pemarah dan arogan. Sikap buruknya makin lama menjadi tak terkendali. Itu membuat kedua orang tuanya berselisih. Pertengkaran orang tuanya berakhir tragis. Ayah Jemima tak sengaja mendorong istrinya hingga terjatuh dari tangga. Diliputi kesedihan yang mendalam, Ayah Jemima bunuh diri sepekan kemudian.
Jemima kecil harus meninggalkan kastilnya. Ia tinggal bersama Pamannya di luar negeri. Di sebuah rumah kecil sederhana di tengah kota. Paman Edward adalah kembaran ayahnya. Ia memiliki seorang anak perempuan seusia Jemima. Berdua mereka tampak seperti saudara kembar. Paman Ed, Bibi Bonnie dan Puterinya tidak mau memperlaukan Mima seperti seorang Puteri. Gadis kecil manja itu harus melakukan hal-hal sederhana seperti semua anak pada umumnya. Mulanya Mima marah namun perlahan-lahan dia mulai dapat hidup normal.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar