168. Jingga
Di suatu senja yang usang
Kau bertanya padaku tentang warna yang kusuka
Kubilang, oranye
Bukan oranye terang tapi jingga
Debur ombak sampai di pendengaranku
Mengembalikan kenangan yang lama terbenam
Namaku yang kau tulis di pasir putih dahulu
Hanyut bersama rindu
Kutinggalkan Balekambang
Tempat tinggal asmaraloka
Biarlah lembayung menutup mendung
Surya telah sampai pada masa istirahatnya
Malam menggelap lebih cepat
Jingga memudar seketika dilumat pekat
Bersama keheningan ini kuucapkan selamat malam
Untukmu yang sedang memandang bintang
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar