177. Keluarga
Kamu yang setuju tentang betapa menyenangkannya pulang
Pasti setuju juga tentang betapa mendamaikannya berkumpul bersama keluarga
Adik yang menyebalkan, kakak yang tidak pengertian, orang tua yang penuh kekangan
Empat, empat belas, empat puluh dan terus bertambahnya umurmu
Keluarga pada akhirnya tempat kembali
Meski kau telah memiliki keluargamu sendiri
Guyonan receh tentang tidak hadirnya Ayah di kaleng Khong Guan
Dan lembaran rempeyek buatan nenek menjadi hidangan utama lebaran dan liburan
Ruang tamu, ruang tengah mendadak menjadi kamar tidur
Berjejer-jejer bantal jelang tengah malam, tanpa privasi
O, that's a real family
Ketika tamparan virus menjerat rumah menjadi penjara
Siapa yang mau percaya bahwa kita baik-baik saja?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Bu. Mantap
Terimakasih