Siang tadi dapat kabar, seorang kawan lama tutup usia. Duh gusti, tetiba hati gundah gulana. Menghitung-hitung usia, mengingat-ingat banyaknya dosa khawatir kalau-kalau esok giliranku. Memang kematian itu keniscayaan, pasti akan datang menemui semua hamba. Entah cepat entah lambat dia akan datang entah dengan atau tanpa pertanda. Mau tak mau rela tak rela pada akhirnya kita akan meninggalkan dunia.

Tidak ada yang bisa menawar waktu bila masanya tiba, bisa saja mungkin Tuhan berbaik hati menambah panjang umur kita atas kebaikan dan amalan yang lalu. Tapi tetap saja semua akan berhenti bernafas, bergilir meninggalkan jasad. Memberi sedikit ruang untuk kehidupan lainnya.

Aku berharap besok dan seterusnya tak lagi lupa bahwa usia bukan jaminan. Malaikat kematian tak pernah menghitung umur. Sebentar aku menghitung-hitung kebaikanku sendiri tapi tak menghabiskan tinta, sebaliknya aku menghitung keburukanku sendiri tapi tak bisa berhenti. Banyak sekali Tuhan, teramat banyak. Memohon ampun saja rasanya tak cukup.