92. Kepada Siapa Kupersembahkan Puisi Ini?
Kepada siapa lagi kupersembahkan puisi ini
Yang baru saja kutulis dari rangkaian kata-kata indah
Apakah untukmu Jonas?
Yang selalu menganggap sajakku sepeleÂ
Lihatlah aku menggunakan papirusÂ
Dengan tinta yang menetes dari ujung quilÂ
Lembaran ini akan menggulung bertahun-tahun
Menceritakan hidupku yang tidak pentingÂ
Hingga menjamur tanpa hargaÂ
Namun bagaimanapun, menulis puisi ini melelahkanÂ
Sebab aku merangkainya sambil meratapÂ
Diledek celepuk cokelat bersuara seramÂ
O, ya Tuhan!Â
Biarlah puisi ini istirahat selama lima puluh abad
Hingga dia terbangun dengan kisah cinta yang lain.Â
Â
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap, tulisan yang penuh inspratif, salam.smg sukses
Terimakasih sudah mampir