133. Kubiarkan Kau Menuntunku
Dapatkah kau menuntunku pulang
Terik matahari telah padam
Malam mulai datang mengabarkan marabahaya
Bacakan kepadaku sebuah sajak tentang cinta
Mendadak bibirku polos tak dapat mengeja
Dipenuhi cemburu yang memburu
Dan rindu yang melesat secepat peluru
Dapatkah kau menuntunku pulang
Menemani hatiku yang lengang
Setelah perjalanan cinta yang panjang
Pandanganku lindap kala senja
Kubiarkan kau memilih arah mana yang akan kutuju
Sembari merelakan senyuman kunang-kunang
Pulang tanpa mencari kehilangan
(Diksi By Bro Ikhlas El-Qasr)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar