147. Malam Sudah Minggu
Malam sudah Minggu
Satu-satunya yang kumiliki adalah rindu
Rembulan pucat
Setengah mati berusaha menyinari malam pekat
Tidak ada hujan di bulan Juli
Yang turun adalah segara janji
Deras hingga ke selokan hati
Membasahi kebodohan diri
Sajak apa yang pantas kusyairkan malam ini
Penaku telah patah tepat setelah mata bacaku basah
Apa kubiarkan saja malam sekarat
Agar kudapati mentari esok berseri
Angin dingin memeluk kesendirianku
Membuatku ragu apakah telah tiba waktu mengganti buku
Atau menambah isi halaman kenanganku
Malam Minggu tidak mampu menjawab pertanyaanku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar