171. Membaca Corona
Aku dapat membaca matamu
Dan pancar kejujuran dari sana
Separuh wajah yang tersembunyi di balik masker
Menutup rahasia sebuah senyuman sekaligus cengiran
Namun kamu lupa bahwa aku terlalu mengenal
Sampai ke dalam ceruk hatimu yang licik
Satu meter jarak yang kita jaga
Seperti perhitungan kapan datangnya kiamat
Setetes liur menjadi perdebatan kematian
Setelah selesai ternyata ujungnya uang, uang, uang
Tapi setetes rindu ini bagaimana cara menjaganya?
Siapa juga yang dapat menguangkannya
Tiba-tiba banyak orang menyendiri
Di ruang-ruang isolasi
Sepi, nyanyi, sunyi, puisi, frustasi
Tiba-tiba orang membaca kitab suci
Sisanya berteriak memaki-maki
Napas mereka sama-sama tersengal
Persis seperti drama cinta kita yang melelahkan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar