Memupuk Ingatan
Hujan cukup berisik menurunkan kesepian
Tidak ada teh tawar atau kopi pahit yang bisa menjadi teman kencan
Hanya kamu yang mulai luntur dari ingatan
Sepayah apapun aku berusaha memupuknya
Hembusan angin menampar dedaunan
Caranya bertahan seperti geliat cinta satir
Aku, kamu, dia pada akhirnya mengalir seperti air hujan
Ke lubang manapun yang dapat dilewati
Asalkan perut hati tidak kosong
Akhirnya aku menyadari pentingnya menjadi gila
Karena menginginkan kesempurnaan cinta itu keterlaluan
Begitu caraku menafsirkan rumitnya lingkaran hubungan kita
Yang terus berputar dalam anomali
Namun pada akhirnya malam ini setelah siang yang kerontang
Tanah kasih yang mulai gembur membawamu kembali
Ke dalam ingatan yang telah luruh dalam tiga musim penghujan
Kita sedang berlari dikejar usia
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar