130. Menembus Karma Semesta
Riuh suara-suara berserakan di udara
Melempar resah di ruang-ruang sampah
Ratapan-ratapan gagu membaur dalam debu
Hatiku terkunci siapa yang tahu?
Dedaunan hinggap pada suatu rindu
Menambah pengap udara nan padu
Ragaku melolong meminta pertolongan
Pada bekap kesakitan yang panjang
Adakah orang yang bisa mati karena bahagia?
Seperti banyak orang yang hidup karena derita?
Sebuah beban yang terpilin rapi sekali
Berai dalam satu kutukan
Luka ini compang-camping dari dalam
Sebuah khilaf menembus karma semesta
Parade bintang jatuh memenuhi pandang
Bukan untuk menuang segelas permintaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren habis bunda, luar biasa. Semoga selalu sehat dan sehat.
Terimakasih. Amin.
Mantap Bun..
Terimakasih
Mantap Bunda..
Terimakasih
Keren. Puisi di ujung malam. salam literasi
Terimakasih. Salam literasi :-)