108. Menentukan Arah di Jalan Raya Kehidupan Kita
Aku tahu kau sadar bahwa
Aku ini perempuan yang pandai memintal kenangan
Dari Januari ke Desember
Dari romantisnya gerimis ke kegalauan hujan
Semua tercatat dalam puisi dan gurindam
Dahulu kamu pernah mencari tempat paling lindap
Untuk melindungiku dalam dekap
Agar tak gagap diganggu dedalu
Waktu kita mulai berkarat
Tak lagi sepakat menerjemahkan bahasa
Gagu dalam ambigu
Setelah musim ini berlalu
Aku ingin bercerai dari kopi beraroma sepi
Beralih pada rebusan puisi
Meminumnya setiap pagi hingga pagi lagi
Aku tahu kamu mulai ragu
Menentukan arah di jalan raya kehidupan kita
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar