Ita Fauzia

Pengikut Muhammad SAW, Pengagum Al Fatih, Penggemar Sheilla On 7even, Penikmat Kopi, penyuka Rotiboy. Tidak pilih-pilih bacaan tapi pemburu buku diskonan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

176. Mengukur Rindu

Tidak ada cara mengukur rindu yang terlanjur terkoyak pilu

Yang memisahkan kita adalah waktu dan kenangan-kenangan purba

Sekat yang kita buat karena telalu lama memeditasi kata

Menjadi jembatan rentan yang lapuk karena kesepian

 

Mungkin sudah waktunya mendaur ulang puisi

Menuliskan sajak-sajak baru tentang tetes darah kerinduan

Barangkali itu dapat menjadi jejak kecup kemesraan

Meski haru kita akhirnya halu, membatu dalam gambaran 

 

Pada akhirnya aku dan kamu berpetualangan

Dengan keangkuhan sekaligus ketegaran

Terbang seperti gelatik yang kehilangan sarang

Singgah di negeri-negeri asing tempat hati yang karam 

 

Setelah lelah kuberanikan diri bertanya pada senja

Tempat ombak menemukan jalan pulang 

Sebuah badai memilih tenang dan menuturkan sebuah rahasia

Bahwa rindu dan lara dapat terhapus selepas percakapan doa petang

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post