122. Menyala Di Bara Angkasa
Aku meninggalkan sepasang mata
Dalam keheningan duka
Dua tubuh tua
Di tepi jurang luka
Bersama tekadku adalah pikiran-pikiran
Dan pertengkaran yang diwariskan kemiskinan
Jangan bertanya padaku kapan ada waktu
Untuk kembali ke bilik masa lampau
Aku akan menantang segala
Yang ditawarkan Langit
Selain bintang-bintang dan kegelapan
Aku akan berkembara di tiap denyut semesta
Kau bilang, sudah waktunya
Aku berjalan dengan kakiku
Berpeluh atas mimpiku
Berani menyala di bara angkasa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bun
Terimakasih