Ita Fauzia

Pengikut Muhammad SAW, Pengagum Al Fatih, Penggemar Sheilla On 7even, Penikmat Kopi, penyuka Rotiboy. Tidak pilih-pilih bacaan tapi pemburu buku diskonan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Minggu Suram (Cerita Tentang Hujan)

Minggu Suram (Cerita Tentang Hujan)

Minggu Suram

(Cerita Tentang Hujan)

Hujan belum mau reda, rintik-rintiknya menghasilkan nada lembut menyayat jiwa. Fe duduk terdiam di sofa menatap lurus ke arah taman samping rumahnya. Bunga-bunga dan semua tanaman indah itu hasil tangan dingin suaminya. Ben tukang kebun yang handal, halaman samping yang semula gersang berubah menjadi taman bunga yang berwarna-warni ceria. Sayangnya, seminggu yang lalu mereka kehilangan keceriaannya. Sosok yang selalu menjaganya tutup usia, sedang Fe menutup diri dari dunia. Hanya diam merutuki kesendiriannya, berharap menemui kematiannya sendiri.

Desember beberapa tahun yang lalu, hujan turun sangat deras. Fe sedang menunggu kekasihnya datang menjemput. Berkali-kali dia melirik jam di tangan, resah. Setelah hampir satu jam taka da kepastian, Fe memutuskan untuk lari ke halte bus mengejar pemberangkatan terakhir. Baru beberapa langkah, dia terkejut seseorang memayunginya, berlarian kecil di sampingnya menuju ke arah yang sama.

Jarak halte bis hanya beberapa meter dari kantor, Fe sibuk merapikan rambutnya yang sedikit lepek.

“Terima kasih.”

“Sama-sama.”

Lelaki di samping Fe masih muda, kira-kira usia 25 tahunan. Tingginya sekitar seratus tujuh puluh lima, tubuhnya prorporsional, kemeja putih yang dipakainya terasa pas dibadan. Gaya rambutnya classy ala lawyer di serial Suit. Sayangnya Fe tidak terlalu memeprhatikan, sibuk sendiri ber-sms dengan seseorang yang sama sekali tak bisa dijangkau telepon genggamnya.

Akhirnya Bus tiba, hanya ada satu tempat duduk yang kosong, pria itu mengalah berdiri di samping Fe yang terus menggerutu kesal. Gadis itu menyerah, dimasukkan HPnya ke dalam tas, mencoba menenangkan diri. Jarak rumah Fe tidak dekat dari kantor, harus ditempuh selama tiga puluh menit dengan bus lalu berjalan kaki sejaruh lima ratus meter menuju ke perumahan. Tidak ada transportasi umum setelahnya. Dia bersikeras tinggal di rumah peninggalan orang tuanya, segala kenangan di dalamnya tak sebanding dengan apapun juga.

Beban tugas yang ditanggungnya seharian membuat kepalanya terasa berat. Tanpa sadar Fe tertidur di bus. Pria muda di sampingnya bersedia menjadi sandaran kepalanya, menjaga seolah-olah Fe wanita paling berharga di hidupnya. Fe beruntung dapat terbangun beberapa saat sebelum pemberhentiannya, segera dia melompat dari tempat duduknya bersiap turun. Yang tidak disadarinya adalah bahwa lelaki muda itu terus mengikuti dan memperhatikannya.

Jalanan setelah halte Bus sangat sepi apalagi di malam hari, Fe berjalan sangat cepat menuju keramaian. Dia sama sekali tidak menoleh ke arah manapun, pun tidak sadar ada seseorang yang menemaninya hingga hampir di depan rumah. Lelaki muda itu pergi setelah memastikan perempuan yang diikutinya baik-baik saja samapi di rumah. Baru kemudian dia mencari jalan pulang untuk dirinya sendiri.

Hujan hari ini mereda tapi dukanya tidak. Matanya masih sembab, wajahnya sepucat mayat. Sudah satu minggu Fe tidak punya selera makan. Tidak ada seorangpun yang bisa membujuknya. Fe tahu takdir Tuhan itu pasti tak ada yang mampu melawan tapi kehilangan tiga orang yang mencintainya dengan tulus adalah duka yang sangat dalam. Sepuluh Tahun yang lalu orang tuanya meninggal dalam kecelakaan. Fe depresi berat kala itu, menarik diri dari lingkungannya dalam waktu yang lama. Kini Ben, suaminya harus direlakannya juga. Rasa sakit, sesak dan deraian air matanya terasa tak habis-habis.

Ingin sekali dia bilang ”Tuhan tak adil” tapi dia sangat tahu tuhan Maha Adil.

(To Be Continued)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post