120. Para Pemangsa (a flash fiction)
Para Pemangsa
Juli 2045 sebuah virus baru bernama VIR765GDD menyebar membuat kepanikan di seluruh dunia. Virus ini langsung menyerang otak. Membuat penderitanya kehilangan akal, buas seperti binatang. Tak mampu mengontrol gerak tubuh, kehilangan emosi, terus menerus merasa lapar. Sekali terinfeksi, mereka akan tampak seperti zombie. Berkeliaran dan menyerang orang-orang sehat. Penderita itu disebut Pemangsa. Hanya dalam satu bulan hampir sepertiga penduduk bumi terinfeksi. Belum ada satu ilmuwanpun yang mampu membuat obatnya.
Orang-orang kaya membangun sebuah benteng besar mengelilingi pusat kota untuk melindungi diri. Mensuplai segala kebutuhan untuk mereka sendiri. Sementara sisanya harus menyelamatkan diri sendiri di luar banteng. Berhadap-hadapan langsung dengan para pemangsa. Termasuk Bernie yang terus mencari cara dan jalan untuk mengevakuasi diri. Bersama dengan kedua temannya, dia ingin kembali ke kampung halamannya. Sebuah pulau di ujung selatan negaranya. Salah satu tempat yang kabarnya masih terbebas dari virus.
Lelaki awal tiga puluhan itu memacu SUV-nya dengan kecepatan penuh. Menabrak para pemangsa yang mengerumuninya. Ini bukan pertama kalinya dia bertemu korban virus tapi tampilan fisik mereka yang mengerikan membuatnya ketakutan. Beberapa polisi bersenjata kapak tajam membantunya menyingkirkan para pemangsa dari jalanan. Keadaannya sekarang sungguh mirip salah satu adegan di film Zombie. Ditambah lagi dengan jeritan panik kekasihnya membuat konsentrasi Bernie menurun. Dia menabrak pembatas jalan dengan keras. Sebuah tiang yang sudah rusak ambruk mengenai kaca dengan mobilnya, melukai tangan Emo. Darah segar itu mengundang para pemangsa yang langsung menyerang mereka.
Luka sayatan pemangsa mengoyak sekujur tubuh Bernie, kawan dan kekasihnya. Bersimbah darah. Beberapa saat setelah pemangsa pergi, seorang Dokter muda dikawal beberapa tentara datang membawa suntikan. Meskipun bukan pertama kalinya, tetap saja Dokter Zackharry diliputi rasa bersalah. Disuntikkannya sebuah cairan mematikan kepada mereka. Sementara hanya itu cara petugas medis menekan jumlah pemangsa. Membunuh sebelum terbunuh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar