36. Pelayaran Terakhir
Dara-laut Jelaga
Aku menyesal telah percaya pada laut
Kini yang kupikirkan hanya maut
Di pucuk pohon kelapa yang melambai-lambai
Pernah aku mengantarmu membelai mimpi
Dahulu kita berdua membangun istana pasir
Sekarang aku duduk bergeming di atas karang
Beberapa waktu yang lalu
Kau masih berkirim sebuah gambar flamingo Galapagos
Namun sekarang yang terbang di atasku
Dara-laut jelaga
Mungkin benar manusia terlahir dari tanah
Dan kembali ke tanah
Mungkin tanah lahirmu bukan disini
Pelayaran Terakhir
Aku mengantarmu ke perahu
Di bentangan selat dalam gulita
Tanpa menyangka
Bahwa itu pelayaran terakhir
Sebelum mentari padam
Aku pulang melewati jalan gelap
Dan jalanan curam
Diiringi musik sedih
Melodi meyayat hati
“Gloomy Sunday”
Sesampainya di rumah
Aku tidak mengenali diriku sendiri
Semua terlihat seperti riwayat
Gugur sebelum waktunya
Selepas aku mengangkat jala
Seorang lelaki muda menyapa
Noah, katanya
Diberinya aku sekuntum mawar dewasa
Bukan yang merah muda
Namun harumnya membuatku kecewa
Sebab dia berkabar tentang kematian yang belum waktunya
Aku merunduk berbincang pada tanah
Tentang daun-daun yang mengering
Sebab dipaksa gugur oleh hempasan angin
Ketika aku mendongak
Seekor lebah berdengung tentang keabadian
Rutin aku datang berbincang bersama
Capung, kupu-kupu, terakhir kunang-kunang
Maaf, aku belum bisa pulang
Rasa-rasanya salah jika aku membiarkannya sendirian
Di lembah basah tempat terakhir dia mendesah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar