70. Perjalanan
Cuaca cerah hari ini, rencananya kami akan berkemah di kabupaten M namun tiba-tiba kawanku Febi membatalkannya. Gadis bermulut manis itu sukses merayu kami semua, mengubah acara kemah menjadi tamasya ke desanya. Dia bilang jika lewat tol perjalannya tak akan memakan waktu lama, nyatanya kami sudah berkendara selama lima jam namun belum juga sampai. Dia bilang neneknya mewariskan sebuah rumah dan tanah kepadanya sehingga dia harus menandatangani beberapa berkas di Kabupaten B. Entah karena nilai IPSku rendah atau bagaimana, kupikir kota B itu dekat karena masih berlokasi di Jawa Timur.
Firasatku mengatakan bahwa perjalanan ini bukan ide bagus. Tak lama selepas kami keluar dari tol, Anton kehilangan konsentrasi hingga menyerempet badan jalan. Teguh, kekasihku, mengambil alih kemudi. Posisi duduk kami berubah, Aku dan Teguh di depan, Febi dan Anton di tengah, Tere dan Farrel di belakang. Baru jalan setengah jam, kami harus melewati kawasan hutan. Tiba-tiba hujan turun rintih-rintik, seharusnya suasana jadi romantis tapi bagiku situasi ini mulai menyeramkan.
Kami sudah biasa berkemah, naik turun gurung tapi perjalanan hari ini terasa aneh. Jalan yang kami lalaui terasa sangat-sangat sepi. Kami berdebat apakah sudah melewati jalan yang tepat, Febi terus meyakinkan bahwa kami tidak tersesat. Lebih dari satu jam Teguh menyetir, kami tidak melihat satu orangpun baik itu pengendara ataupun pelajan kaki. Hujan reda, tak lama kemudian turun kabut. Tidak ada seorangpun di dalam mobil berbicara, aku pikir perasaan kita sama, mulai takut. Kulihat jam menunjukkan pukul tiga belas, Mungkinkah kabut turun tengah hari?
Tiba-tiba Teguh menjerit ketakukan, panik. Seketika turun dari mobil, mencari-cari sesuatu. Kami ikut menghambur keluar menenangkannya. Dia bersikeras telah menabrak sesuatu, kami mencari ke bawah mobil hingga menyusuri jalanan di belakang dan sisi kanan kiri kami. Tidak ada apa-apa, benar-benar tidak ada jejak apapun. Farrel segera mengambil kemudi dan meminta kami kembali ke dalam mobil. Suasana menjadi sangat hening di dalam mobil, bahkan kami dapat mendengar suara detak jantung kami sendiri-sendiri.
Diantara keheningan itu aku tertidur. Teguh membangunkanku saat sampai. Akhirnya aku lega kami baik-baik saja. Farrel memarkirkan mobil dekat pintu gerbang, dari sana kami dapat melihat sebuah rumah kuno yang besar dengan halaman yang luas. Sayangnya rumah ini kurang terawat sehingga menimbulkan kesan mistis. Kami tiba tepat sebelum adzan maghrib. Di depan pintu seorang wanita tua telah menunggu kami. Febi memeperkenalkannya sebagai pengurus rumah.
Kami sedang berkumpul di ruang tamu selepas maghrib saat seseorang tiba-tiba masuk. Aku sedang asyik menikmati kopi sambil memegang HP ketika orang itu memperkenalkan diri. Oh tidak, bukan seseorang tapi sesuatu. Jelas di hadapanku sesosok makhluk menyeringai mengerikan. Tubuhnya tinggi besar dengan lidah runcing menjulur hingga ke dagu. Matanya melotot hampir keluar. Bau anyir darah menyengat hingga membuatnya sesak napas. Reflek aku melempar cangkir di tanganku ke arahnya sambil mejerit sejadi-jadinya.
Didera rasa takut, aku memejamkan mata sambil berusaha mengatur nafas menenangkan diri. Saat membuka mata, makhluk itu telah hilang. Semua orang di ruangan itu menatap tajam padaku. Di depanku kini berdiri seorang gadis cantik tersenyum ramah. Diulurkan tangannya kepadaku memperkenalkan diri.
“Hai, aku Emma.”
Ragu-ragu aku menyambut tangannya, seketika rasa dingin menjalar ke seluruh tubuh, terasa hingga ke ulu hatiku. Ya Tuhan, siapa dia?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hmmm bikin penasaran tunggu kelanjutannya
Okay, Terimakasih sudah mampir