148. Puteri Buruk Rupa
Di sebuah kerajaan yang jauh, seorang putri bermain sendirian. Ia adalah putri raja buruk rupa yang dikutuk oleh penyihir jahat. Orang tuanya menyembunyikan sang Putri di sebuah rumah tersembunyi di tengah hutan. Disana ia tinggal bersama seorang pengasuh dan seorang penjaga. hari demi hari berlalu, kini tuan putri mulai tumbuh dewasa. Dalam hatinya ia ingin keluar dari hutan dan melihat dunia. Ia berharap bisa melihat tempat-tempat indah seperti di dalam buku yang biasa dibacanya.
Suatu hari seorang pangeran tampan tersesat di hutan. Berhari-hari lamanya ia tidak dapat menemukan jalan keluar. Hingga kemudian ia menemukan sebuah rumah. Pangeran yang lelah dan lapar ingin segera istirahat. Kebetulan Putri Alana sedang sendirian. Ia terkejut sebab jarang sekali menerima tamu. Dengan tenang dan ramah Sang Putri menerima Pangeran. Ia membuatkan segelas teh hangat dan sepotong kue berwarna pelangi. Sang Pangeran terkesan pada rasa kuenya yang lezat. Ketika hari menjelang malam, Pangeran meminta izin kepada penjaga rumah untuk menginap.
Keesokan harinya Pangeran berpamitan. Kuda putihnya yang kemarin terlihat lesu sekarang telah pulih. Di ujung jalan tanpa sepengetahuan penjaga Sang Putri telah menunggu. Mereka telah membuat kesepakatan untuk mencari jalan keluar bersama-sama. Ternyata tak butuh waktu seharian Sang Pangeran telah dapat kembali pulang. Sedangkan Sang Putri justru kembali pulang. Ia tidak pernah diterima di kerajaannya. Tidak diakui oleh orang tuanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar