127. Rindu Yang Telah Selesai
Di sebuah kereta dalam perjalanan pulang
Kutulis sebuah puisi tentang rindu yang telah selesai
Dari balik jendela, secangkir kopi sachet baru keluar dari gerbong restoran
Asapnya mengepul sebentar lalu menghilang oleh pendingin ruangan
Mengaburkan bayang wajah yang pernah bertukar senyuman
Pada akhirnya aku mampu menatap punggungmu
Setelah getar cinta tak lagi merambat sampai ke dalam hatimu
Gerimis menghilangkan jejak waktu
Tanah basah dan angin lembab tanpa desau
Begitulah, akhirnya aku sampai pada ruang takdirku yang sunyi
Lelah terus berputar-putar dalam labirin
Di Stasiun terakhir, senja telah menunggu
Menyiapkan tempat rebah di usia rimbunku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Bu. Lanjut
Terimakasih bu
Kereeen
Terimakasih bu
Keren puisinya bu
Terimakasih bu
Keren puisinya bu... sukse.
Terimakasih bapak