Robek
Aku pernah menemukan seorang pria berhati hangat
Seseorang yang mudah sekali dikagumi
Peduli dan tahu kapan waktu membuatku menangis dan tertawa
Lelaki yang membuatku berjalan jauh hingga lupa dari mana aku berasal
Kini, aku tak mengenalinya lagi
Juga tak tahu siapa sebenarnya diriku ini
Setiap percakapan denganmu menjadi diskusi kering
Bayang-bayangku sendiri tampak seperti hantu yang menakutkan
Sejenak keluar rumah mengambil nafas
Matahari masih cerah dan langit masih biru
Yang abu-abu adalah hatiku
Yang robek adalah perasaanku
Mungkin kita musti coba kembali ke awal mula
Duduk di beranda menikmati senja
Aku dengan cokelat hangatku, kamu dengan kopi hitammu
Berbincang tentang omong kosong
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar