Ita Fauzia

Pengikut Muhammad SAW, Pengagum Al Fatih, Penggemar Sheilla On 7even, Penikmat Kopi, penyuka Rotiboy. Tidak pilih-pilih bacaan tapi pemburu buku diskonan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sebiji Puisi

Sebiji Puisi

Sebiji puisi jatuh dari deretan buku-buku dan kamus berdebu

Mencari pembacanya yang tak kunjung datang menjemput

Ia meluncur seperti kereta api keluar jalur

Menabrak semua bangunan di sekitarnya hingga lebur

Aku yang tidak dapat mendefinisikan keberadaannya hanya terdiam

Puisi itu benar-benar nyalang seperti jalang

Di tangkup tanganku segelas dingin Frappucino

Menemani pemandangan ketika sebiji puisi dipatuk Dara

Tiba-tiba langit murung

Rupa-rupanya romansa puisi itu menjatuhkan bahasa

Dan tiap-tiap huruf di dalamnya menggelinding memenuhi jalanan

Lalu bunga-bunga kepedihan mekar menguarkan bau busuk

Kupikir mestinya biji puisi itu memang harus terus tenang di perpustakaan

Berdiam diri di ruang kosong tempat kata-kata berbaring

Meyakinkan diri bahwa suatu saat akan ada waktunya serangkaian kata-kata berteriak

Menyampaikan ketakutan dan kepedihannya sendiri

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post