62. Tertundanya Study Tour Kami
Bulan April, Mei dan Juni biasanya memang bulannya anak-anak jalan-jalan alias rekreasi. Ada yang bilang untuk perpisahan atau kenang-kenangan atau sekedar refreshing. Jadi tidak heran sejak bulan April hingga hari ini, notifikasi kenangan FB saya hampir tiap minggu menampilkan kenangan liburan bersama si ini dan itu. Ada foto kenangan Sembilan tahun sampai setahun yang lalu. Lengkap rasanya.
Pertengahan April lalu sudah muncul senyum sumringah anak waktu perpisahan PAUD di Pandaan empat tahun yang lalu. Tidak lama setelahnya ada kenangan foto perpisahan siswa saya yang SMP dan SMA di Bali empat tahun yang lalu. Berselang beberapa hari foto lawas juga saat perpisahan di Magetan delapan tahun yang lalu, Kenangan foto study tour di Malang bertahun-tahun yang lalu juga tak luput dari kenangan FB.
Tak dapat dikhianati, jiwa traveling saya meronta-ronta. Hati saya berteriak kencang, kapan? Kapan pandemi ini berakhir, kapan saya bisa berendam di air panas, kapan saya bisa kembali menikmati air panas, kapan chit-chat lagi sama bule. Kapan..Kapan …Kapan…? Benar, seringkali kita baru sadar saat kehilangan. Tahun ini, saya kehilangan moment traveling bersama nak-anak.
Saya yang sudah sering jalan-jalan saja kecewa apalagi murid-murid yang belum pernah ke Pulau dewata. Anak-anak yang rela menyisihkan tabungannya sejak tiga tahun yang lalu. Sebuah perjalanan yang sangat mereka idam-idamkan sampai ke alam mimpi. Tiap kali chat WA, mereka merengek agar acara perpisahan tidak dibatalkan. Kompak mereka setuju menunggu walau mereka sudah alumni nantinya. Mereka rela menunggu sampai pandemi ini berakhir dan merubah acara perpisahan menjadi acara reuni.
Saat secara tidak sengaja bertemu dengan salah satu dari mereka, anak ini memohon sampai berkaca-kaca. Berharap perjuangan mereka menabung selama ini tidak sia-sia. Mayoritas anak didik saya memang berasal dari keluarga kurang mampu. Mereka berkeinginan kuat untuk dapat rekreasi sesekali sebab kebanyakan dari mereka bahkan tidak pernah keluar kota sama sekali. Tiap tahun mereka melihat kakak kelasnya berangkat ke Bali dan pulang dengan cerita dan keseruan yang luar biasa. Siapa tidak kepingin?
Tapi tahun ini sayang, berdoalah semoga wabah ini segera berakhir. Entah jadi berangkat atau tidak, bersabarlah. Yang penting semua sehat dalam lindungan Alloh SWT.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar