Itta Muyassyaroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Membaca Permulaan Menggunakan Media Tubokas

Membaca Permulaan Menggunakan Media Tubokas

Masalah yang sangat mendasar dihadapi peserta didik di kelas 1 adalah peserta didik yang mengalami kesulitan dalam membaca. Hal ini terlihat saat pembelajaran membaca, guru menuliskan kalimat di papan tulis untuk membantu peserta didik dalam membaca, ternyata sebagian dari peserta didik masih mengalami kesulitan dalam mengucapkan tulisan yang ada di papan tulis, selain itu sebagian peserta didik juga belum tepat dan lancar saat membaca.

Peserta didik membaca dengan terbata-bata, peserta didik mengalami kesulitan dalam membunyikan huruf, suku kata, dan kalimat sederhana, ada juga peserta didik yang merasa ragu untuk melafalkan bacaannya dengan lancar. Bahkan ada peserta didik yang belum bisa membaca. Selain kelancaran membaca masih rendah, peserta didik dalam mengucapkan lafal juga masih kurang tepat. Pada saat peserta didik membaca bahan bacaan, lafal peserta didik masih terpengaruh penggunakan hahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mengakibatkan cara membaca peserta didik kurang baik dan tidak sesuai dengan bahasa indonesia yang baik dan benar. Pada saat membaca, intonasi peserta didik juga masih kurang tepat. Variasi irama dan tekanan sama sekali, dalam membaca volume suara peserta didik masih terdengar lirih pada saat ,membaca, sebagian peserta didik merasa malu untuk membaca dengan keras karena takut salah membaca.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan diskusi secara mendalam dengan rekan sejawat guru, sampai didapatkan kesimpulan perlu ditingkatkan kreativitas dan inovasi guru, salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang membuat peserta didik banyak melakukan aktivitas. Dengan banyaknya aktivitas diharapkan dapat menimbulkan rasa senang dan antusias peserta didik dalam belajar. Dengan demikian kemampuan membaca peserta didik akan menjadi lebih baik dan hasil belajarnya semakin meningkat.

Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membantu dalam membaca permulaan bagi peserta didik kelas 1 SD, hal ini dikarenakan anak kelas 1 SD yang pada umumnya berusia enam tahun masih berada pada taraf berfikir konkret, yaitu anak akan mudah mengenali hal-hal yang bersifat nyata. Disamping itu, dengan alat bantu yang digunakan oleh guru secara bervariasi akan membangkitkan minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Salah satu media yang memungkinkan digunakan oleh guru dalam pengajaran membaca permulaan ini adalah media tubokas yang dikemas dalam bentuk permainan. Pilihan ini didasarkan pada pendapat bahwa usia peserta didik SD adalah usia bermain, diharapkan peserta didik lebih tertarik untuk belajar karena peserta didik belajar sambil bermain.

Tubokas akronim dari tutup botol bekas yang berbahan dari triplek bekas dan tutup botol bekas. Tubokas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan yang berfokus pada aktifitas dan hasil belajar peserta didik. Tubokas adalah sebuah alat permainan yang unik dan menarik. Permainan ini berasal dari papan bekas yang berbentuk persegi panjang dan dilapisi dengan cat yang berwarna-warni. Pada papan tersebut diberi gambar lingkaran kecil-kecil sesuai dengan ukuran tutup botol bekas, yaitu untuk meletakkan tutup botol bekas agar rapi ketika merangkai kata-kata.

Pada tutup botol bekas diberi tulisan huruf abjad dari “a” sampai “z” dengan menggunakan huruf kecil, karena kelas 1 SD masih menggunakan huruf kecil. Tutup botol bekas diberi tempelan kertas berwarna agar lebih menarik, kemudian kertas berwarna tersebut diberi tulisan huruf abjad.

Dengan menggunakan media Tubokas, siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Mereka akan mendapatkan pengalaman langsung pada saat menggunakan media ini, sehingga pembelajaran menjadi menarik dan siswa merasa senang. Tolak ukur keberhasilan dari penggunaan media Tubokas dalam pembelajaraan dapat dilihat dari hasil penilaian, baik proses pembelajaran maupun akhir penilaian akhir siswa.

Pada proses pembelajaran, terlihat bahwa semua aspek penilaian aktivitas siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Adapun aspek yang dinilai guru yaitu; kerja kelompok, penggunaan media Tubokas, Kesesuaian tahapan Tubokas, Hasil, kemampuan presentasi. Pada proses penilaian akhir, kriteria yang dinilai adalah membaca dengan benar tanpa kesalahan, terdapat 1 huruf yang salah, terdapat 2 huruf yang salah, terdapat lebih dari 2 huruf yang salah.

Berdasarkan data dan pembahasan yang telah diperoleh selama proses pembelajaran dengan menggunakan media Tubokas pada materi membaca permulaan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas I SD diperoleh simpulan, penggunaan media Tubokas dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Dengan media Tubokas, siswa lebih termotivasi, aktif, serta kreatif dalam merangkai huruf menjadi kata yang bermakna., sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Hasil penilaian akhir membaca permulaan dengan media tubokas juga mengalami peningkatan.

Jepara, 9 Februari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow keren, pasti siswa kelas I SD akan semangat belajar membaca. Salam kenal dan salam literasi. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

09 Feb
Balas

Ya pak, murid saya semangat sekali Salam kenal juga dan salam literasi.

10 Feb

Keren bu, kreatif

10 Feb
Balas

Memanfaatkan barang bekas bu, makasih

10 Feb



search

New Post