Hujan dan Pemilik Pagi
Hujan pagi ini telah mendinginkan urat nadi.
Mereka para pengais pagi,duduk mencangkung memeluk mimpi yang disulam semalam,kini menghitung rintik yang tak kunjung berhenti.
Mereka yang mengais dari pagi hingga sore untuk menemukan rejeki agar bisa dinikmati malam nanti.
Hujan pagi ini mendinginkan urat nadi.
Mereka bergelung tidur dengan mata yang tak mau terkatup,resah
Dengan apa janji pada tungku mesti di tebus?
Hujan pagi ini telah merembes di sudut2 keluh
Dan mereka menghapusnya diam diam.
Aku terdiam disini dengan ngilu yang menderaku dan selimutku tak lagi memberi rasa hangat sebab dingin mereka merembesiku
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Seide kita bu. Berarti daerah kita sama-sama dirahmati hujan pagi ini.
Iya Bu..makin menderas kini...salam kenal Bu,salam literasi
Mantap Bun...Salam kenal
Terimakasih ...salam kenal juga
Wow. Puisi yg keren sekaligus amat menyentuh BuSalam Literasi
Terimakasih sudah mampir...salam kenal dan santun
Keren puisinya bun
Terimakasih sudah bertandang...salam santun
Terimakasih sudah bertandang...salam santun
Terimakasih sudah bertandang...salam santun