Ivalina desi

Seorang pencinta aksara yang menemukan keluasan kata yang mengalahkan samudera dan betapa ingin sangat berlayar mengarunginya....

Selengkapnya
Navigasi Web
Hujan dan Pemilik Pagi

Hujan dan Pemilik Pagi

Hujan pagi ini telah mendinginkan urat nadi.

Mereka para pengais pagi,duduk mencangkung memeluk mimpi yang disulam semalam,kini menghitung rintik yang tak kunjung berhenti.

Mereka yang mengais dari pagi hingga sore untuk menemukan rejeki agar bisa dinikmati malam nanti.

Hujan pagi ini mendinginkan urat nadi.

Mereka bergelung tidur dengan mata yang tak mau terkatup,resah

Dengan apa janji pada tungku mesti di tebus?

Hujan pagi ini telah merembes di sudut2 keluh

Dan mereka menghapusnya diam diam.

Aku terdiam disini dengan ngilu yang menderaku dan selimutku tak lagi memberi rasa hangat sebab dingin mereka merembesiku

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Seide kita bu. Berarti daerah kita sama-sama dirahmati hujan pagi ini.

01 May
Balas

Iya Bu..makin menderas kini...salam kenal Bu,salam literasi

01 May

Mantap Bun...Salam kenal

01 May
Balas

Terimakasih ...salam kenal juga

01 May

Wow. Puisi yg keren sekaligus amat menyentuh BuSalam Literasi

01 May
Balas

Terimakasih sudah mampir...salam kenal dan santun

01 May

Keren puisinya bun

01 May
Balas

Terimakasih sudah bertandang...salam santun

01 May

Terimakasih sudah bertandang...salam santun

01 May

Terimakasih sudah bertandang...salam santun

01 May



search

New Post