Kartini kini
Kartini kartini kita
Telah kehilangan sanggulnya
Selendang sutera lembut berganti topi baja di kepala.
Bermula sejak akad di terima
Menjadi tulang rusuk dengan kepala merunduk
Di elus lembut belaian sayang
Benihpun telah ditanam
Ada denyut kehidupan di dalam aliran darah
Pekiknya menggeletarkan seluruh jiwa raga
Demimu ,bunda rela bertaruh nyawa
Kartini itu mereka.
Waktu beranjak tak bisa di tolak,
Hidup haruslah tetap menghembus nafas
Saat periuk bertambah besar dan kartini turun menggulung lengan baju
Turun ke gelanggang mengadu tulang nan sebilah,mengais rupiah demi rupiah,
mengurai sanggul,
menanggalkan bedak dan kain kebaya.
Mereka berdiri dengan kaki terpentang di tengah tengah ladang dan sawah
Di pasar pasar
Di perkantoran
Juga
di ongokkan sampah berpacu dengan lalat,tikus dan kecoa.
Merekalah Kartini
Yang kehilangan gemulainya saat selendang berganti topi baja.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih Ibu..sehat selalu ya Bu...Mohon maaf lahir dan bathin dari kami sekeluarga ,semoga kita semua dilimpahi rahmat dan berkah di bulan Ramadhan yang telah berada di ambang pintu...aamiin ya Rabbana
Terimakasih Ibu..sehat selalu ya Bu...Mohon maaf lahir dan bathin dari kami sekeluarga ,semoga kita semua dilimpahi rahmat dan berkah di bulan Ramadhan yang telah berada di ambang pintu...aamiin ya Rabbana
Terimakasih Ibu..sehat selalu ya Bu...Mohon maaf lahir dan bathin dari kami sekeluarga ,semoga kita semua dilimpahi rahmat dan berkah di bulan Ramadhan yang telah berada di ambang pintu...aamiin ya Rabbana
Perempuan-Perempuan PerkasaDatang dari lereng bukitMenunggu rel kereta berputar.Hi, Si! I like yours