Gender. Istilah pembeda untuk laki-laki dan perempuan yang seringkali digunakan dalam strata kesetaraan. Menilik makna gender dalam kamus bahasa indonesia diterjemahkan jenis kelamin. Pemaknaan ini sudahlah tepat secara awam dan tidak ada perdebatan arti tersebut.

Gender, Kata yang digunakan oleh rekan kerja ketika ada pembedaan pemberian beban penugasan juga perlakuan atara laki-laki dan wanita. Kata ini juga digunakan untuk untuk pembagian posisi tempat duduk agar komposisinya merata.

Gender, saya katakan setiap kali pelatihan menulis diadakan oleh Mediaguru. Kenapa bisa demikian? Alasan ini bertitik tolak dari daftar hadir yang saya baca. Pada setiap sesi pelatihan menulis apakah itu opini ataupun buku 90% peserta berasal dari kaum hawa. Apakah kaum lainnya tidak bisa? Itu masih jadi pertanyaan besarnya.

Asumsi awal saya mungkin karena para bapak-bapak sibuk dengan kerjaan lain pada saat pelatihan tersebut diadakan. Ini saya perkirakan sendiri sambil berangan-angan apakah memang sesibuk itukah?. Padahal pelatihan ini banyak manfaatnya bagi yang hadir. Pertama, bisa ketemu penulis keren yaitu mas Eko Prasetyo. Kedua, ketemu owner mediaguru yang beken. Ketiga ketemu teman-teman beken sesama calon penulis juga banyak manfaat lainnya.

Tapi asumsi itu terpatahkan setelah saya coba tanya salah beberapa peserta pelatihan menulis. Saya mengungkapkan kenapa peserta pelatihan penulis kebanyakan ibu-ibu ya? Rata-rata jawaban mengarah Pada satu jawaban dan jawaban tersebut membuat saya terkejut. Mereka mengatakan kebanyakan guru sekarang ibu-ibu pak.

Apakah pernyataan ini sengaja dilontarkan mereka sebagai bahan ejekan? Atau pernyataan ini sebagai penyemangat untuk gender laki-laki yang berstatus guru? Entahlah. Harapannya... Untuk pelatihan menulis ini tidak membicarakan gender, tapi....saling membantu memberi motivasi untuk hasil yang maksimal.

Sebenarnya apa hasil yang diharapkan dari pelatihan menulis oleh mediaguru? Kalau boleh saya berpendapat, bisa dikatakan kegiatan ini akan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. Efek lainnya, bisa jadi beken dan keren.... Seperti pak RT di sukodono itu.... Hehehe

Sekelumit kisah gender dalam pelatihan menulis. Semoga berikutnya gender tidak jadi masalah lagi...