Iwan Berri Prima

Seorang dokter, yang berprofesi sebagai dokter hewan pemerintah (Dokter Hewan Berwenang). Kelahiran Bantul Yogyakarta, tapi saat ini menetap di Kota Tanjungpina...

Selengkapnya
Navigasi Web
Masjid dan Keributan Anak-Anak

Masjid dan Keributan Anak-Anak

Setiap berada masjid di perumahan, saya sering melihat anak-anak ribut. Mereka bercanda tertawa, bahkan ketika sedang sholat, anak-anak itupun juga masih asik bermain. Ada yang lari-lari (seperti orang sedang sai), ada yang tarik-menarik sarung atau baju (seperti orang sedang lomba tarik tambang) dan ada juga yang seolah seperti menonton stand up komedi. Ketawanya tidak berhenti.

Fakta seperti itu sering kita temukan. Mungkin, tidak hanya di wilayah Kota Tanjungpinang Kepri saja, tapi juga di daerah lain. Malah, kejadian seperti ini bukan hanya terjadi saat sekarang saja. Ketika saya masih anak-anak, saya juga melakukan hal yang sama. Cuma bedanya, saat itu ada satu hingga dua orang yang galaknya minta ampun, melarang dan mengusir kami dari masjid.

Akibatnya, suatu ketika, kami kebingungan. Pergi ke masjid tapi di suruh pulang, pas pulang justru disuruh ke masjid. Sehingga kami akhirnya pamit ke masjid, tapi justru bermain-main di pos kamling. Masjid pun akhirnya sepi.

Seiring berjalannya waktu, ketidakhadiran kami di masjid, ternyata membuat pak Imam dan pak Marbot masjid merasa kehilangan. Meski kami ramai ketika di masjid, tapi sejatinya kami adalah anak-anak yang sering disuruh untuk membantu mereka.

Baik itu mengangkat meja, atau memindahkan lemari atau mengangkat barang-barang. Bahkan, kami sejatinya juga ikut menjaga masjid. Kami datang lebih dahulu, kami juga pulang paling terakhir. Ketika orang-orang dewasa telah pulang, kami anak-anak masih setia bermain di masjid.

Saking seringnya di masjid, masing-masing orang tua kami pun ketika mencari kami, mereka tidak kesulitan. Cukup datang ke masjid, pasti ketemu. Oleh karena itu, main di masjid sejatinya juga membatasi diri kami untuk tidak main terlalu jauh dari rumah.

Selain itu, main di masjid juga secara nyata telah menjauhkan diri kami untuk bermain hal-hal negatif. Seperti mengkonsumsi narkoba, minuman keras dan lain sebagainya. Bahkan, belajar merokok pun tidak pernah kami lakukan ketika bermain di masjid.

Dengan demikian, masjid sejatinya memang tempat yang paling asyik untuk anak-anak bermain. Jangan usir anak dari masjid. Biarkan mereka bermain di masjid. Kekhusyukan kita dalam beribadah, juga sejatinya tidak serta merta diukur dari ribut tidaknya sebuah tempat ibadah. Kalau mereka ribut, cukup dinasehati saja, jangan usir mereka untuk pulang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bijak sekali ulasannya........... menginspirai

16 Apr
Balas

Anak-anak yang unik dengan sendau gurau yang membuat kita kadang ikut tertawa

14 Apr
Balas

Mantap ulasannya. Klo anak sudah usia di atas 5 tahun. insyaallah sudah bisa dinasehati.

14 Apr
Balas



search

New Post