Iwan Berri Prima

Seorang dokter, yang berprofesi sebagai dokter hewan pemerintah (Dokter Hewan Berwenang). Kelahiran Bantul Yogyakarta, tapi saat ini menetap di Kota Tanjungpina...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenang Pilkada DKI Jakarta Tahun 2012

Mengenang Pilkada DKI Jakarta Tahun 2012

Pada 7 Oktober 2007 silam, Fauzi Bowo dan Prijanto dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode masa bakti 2007-2012.

Fauzi Bowo atau dikenal dengan bang Foke, saat ini mengemban amanah sebagai duta besar RI untuk Jerman sejak 24 Desember 2013.

Pada Pilkada DKI tahun 2007, Foke mengalahkan pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar, yang pada waktu itu didukung oleh satu partai saja, yakni PKS.

Sebelumnya, Fauzi Bowo adalah wakil gubernur mendampingi Sutiyoso, sehingga Foke merupakan petahana yang tentu saja agak sulit dikalahkan.

Namun demikian, pada Pilkada DKI tahun 2012, ia justru kalah. Foke yang menggandeng Nachrowi Ramli atau dikenal dengan Foke-Nara kalah pada Pilkada 2012. Mereka kalah oleh pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Padahal, Jokowi-Ahok adalah pendatang baru dalam kancah perpolitikan di DKI Jakarta.

Pada Pilkada DKI tahun 2012, jumlah calon gubernur dan wakil gubernur awalnya (putaran pertama) adalah berjumlah 6 pasang yakni 4 pasangan diusung oleh partai politik dan dua pasang berasal dari calon independen.

Sebagaimana dimuat liputan6.com, Mereka adalah Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (diusung Demokrat, PAN, Hanura, PKB, PBB, PKNU dan PMB), Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (diusung PDIP dan Gerindra), Hidayat Nur Wahid- Didik J Rachbini (diusung PKS), dan Alex Noerdin-Nono Sampono (diusung Golkar, PPP, PDS Patriot dan sejumlah partai kecil lainnya).

Sedangkan dua nama pasangan calon independen adalah yang maju adalah Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria dan Faisal Basri dan Biem Triani Benjamin.

Selanjutnya, Pilkada DKI 2012 yang digelar 11 Juli 2012 itu dipenuhi sejumlah drama. Perseteruan antara calon petahana dengan calon-calon menjadikan suhu politik di Ibu Kota kala itu sangat dinamis. Dan seperti yang telah diprediksi sebelumnya, pilkada DKI dipastikan berlangsung dua putaran setelah tidak ada satu pun pasangan calon yang berhasil meraih 50 persen + 1 suara.

Pasangan Jokowi-Ahok yang mendapat nomor undian 3 tampil mengejutkan dengan memenangi putaran pertama. Jokowi yang kala itu adalah mantan Wali Kota Solo berhasil menggungguli raihan suara petahana. Hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut Foke-Nara hanya meraih 34,42%, sedangkan Jokowi-Ahok mendulang 42,85% suara. Calon lainnya, Hendardji-Riza (1,85%), Hidayat-Didik (11,80%), Faisal-Biem (4,75%), dan Alex-Nono (4,41%).

Jauh setelah pilkada DKI tahun 2012, kini setiap tokoh itu telah menemui takdirnya masing-masing. Yang pasti, saat ini, Jokowi telah menjadi presiden ke-7 RI untuk periode keduanya dan Ahmad Riza Patria kini menjadi wakil gubernur mendampingi Gubernur Anies Baswedan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, pengamatan politik yang keren dok. Sukses selalu dan barakallahu fiik

07 Oct
Balas

Amiin..trmksh bunda, salam SKSS

08 Oct



search

New Post