Iwan Berri Prima

Seorang dokter, yang berprofesi sebagai dokter hewan pemerintah (Dokter Hewan Berwenang). Kelahiran Bantul Yogyakarta, tapi saat ini menetap di Kota Tanjungpina...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menyoroti Intoleransi
Sumber ilustrasi: BlokTuban.Com

Menyoroti Intoleransi

Beberapa hari ini, kita disuguhkan beberapa berita dan kejadian yang bermotif intoleransi.

Mulai dari seorang pria yang menendang sesajen di kawasan Semeru, hingga komentar seorang politisi yang sangat menyinggung perasaan umat beragama.

Beruntung, kedua pelaku itu kini telah ditangkap polisi dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam era yang penuh dengan kemajuan teknologi seperti saat ini, sejatinya kita harus mampu menahan diri. Kita harus selalu sadar, bahwa setiap kegiatan yang tidak baik, akan mengandung konsekuensi yang tidak baik juga. Apalagi, negara kita memang terbentuk dari beragam Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Selanjutnya, keberagaman itu diwujudkan dalam satu tekad bersama, yakni Bhineka Tunggal Ika. "Walaupun berbeda-beda, namun tetap satu jua".

Namun demikian, sekalipun di beberapa daerah ada suku atau agama yang lebih dominan, tetapi masyarakat Indonesia tetap menghargai dan menghormatinya. Sebagai contoh di Aceh, meski Aceh diberikan keistimewaan untuk menerapkan Perda Syariah, namun bukan berarti agama selain Islam di sana tidak bisa hidup bersama. Buktinya, setiap perayaan umat beragama di Aceh selalu berjalan dengan aman, baik dan lancar.

Demikian juga di Bali, walaupun Bali dikenal dengan pulau dewata, umat Hindu di Bali sebagai agama mayoritas memiliki toleransi yang tinggi terhadap umat beragama yang lain.

Oleh sebab itu, gejala Intoleransi yang akhir-akhir ini muncul harus disikapi dengan tegas. Kita tidak ingin ke depannya negara ini selayaknya negara Timur Tengah yang disibukkan dengan konflik bersaudara atasnama agama.

Walaupun demikian, ada sisi positif yang bisa kita ambil dari peristiwa ini, salah satunya adalah kekuatan sipil masyarakat Indonesia terbukti menolak intoleransi.

Masyarakat kita, dari semua agama, tampak bersatu padu mengecam tindakan intoleran yang dilakukan oleh warga yang menendang sesajen di Semeru. Bahkan, Ketua MUI pun turut prihatin atas kejadian ini. Ia menilai, kejadian ini sebagai contoh yang tidak layak disematkan sebagai penganut agama islam rahmatan lilalamin. Karena islam sangat menghargai perbedaan agama dan kepercayaan orang lain. Dan islam juga menjunjung tinggi toleransi. Apalagi, suasana di Indonesia saat ini penuh dengan kedamaian.

Selain itu, dalam kejadian seorang tokoh yang melukai perasaan umat islam, juga mengundang simpati dari lintas umat beragama. Sebagaimana dikutip dari portal Suara.com, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) turut menyoroti soal cuitan kontroversial Ferdinand Hutahaean di Twitter. GAMKI menilai cuitan Ferdinand soal 'Allahmu lemah' telah menyebabkan keresahan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

"Apapun alasan Ferdinand Hutahaean dan siapapun yang disasar olehnya dalam cuitan tersebut, namun pernyataan Ferdinand di media sosial telah menimbulkan kegaduhan dan gejolak di tengah masyarakat. Kami sangat menyayangkan dan mengecam pernyataan tersebut," kata Willem Wandik, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat GAMKI kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dunia yang keras, pergeseran zaman, dekadensi moral, sehingga seseorang lebih mengedepankan egonya, ulasan yang keren, semoga kita bisa lebih mengendalikan diri, salam kenal pak, salam sukses

15 Jan
Balas

Perusuh dan perusak kesatuan bangsa kita doakan smoga disadarkan Allah SWT..

15 Jan
Balas

Adab dab moral ketimuran kita sudah mulai terjajah..hingga rasa santunnya sudah mulai terkuras...salam literasi

15 Jan
Balas



search

New Post