Perhitungan Awal Bisnis Ayam Kampung Sebagai Usaha Sampingan
Memelihara ayam kampung sama halnya dengan bisnis di bidang lain, juga memerlukan modal yang harus disiapkan.
Namun, tak perlu khawatir, modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini terbilang tidak besar ketimbang membuka bisnis ternak yang lain. Untuk bisa balik modalnya pun juga cukup cepat, tergantung dari strategi memulainya.
Apalagi, usaha ini sangat cocok untuk usaha sampingan. Mengingat, telur dan daging ayam merupakan bagian dari bahan pangan dalam kategori sembako (sembilan bahan pokok). Beternak ayam kampung pun dapat Menjadi tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.
Untuk membuka bisnis ayam kampung sebagai usaha sampingan, ada beberapa hal penting yang harus disiapkan. Yang pasti, bagi pemula, ada dua jenis kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pebisnis ayam kampung, yakni biaya operasional dan biaya modal awal.
Untuk lebih jelasnya, simak uraiannya berikut ini:
Biaya membuat kandang: 2.500.000 Rupiah.
Sarana dan prasarana produksi (tempat pakan, tempat minum, kabel/lampu untuk pemanas): 1.400.000 Rupiah.
Jaring: 400.000 Rupiah.
Bibit ayam: 12.000 x 250 ekor = 3.000.000 Rupiah.
Pakan ayam: 6.000.000 Rupiah.
Obat/vitamin: 300.000 Rupiah.
Kebutuhan lain-lain: 1.000.000 Rupiah.
Total modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ayam kampung: 14.600.000 Rupiah.
Total biaya operasional = total modal - harga bibit unggul. Dengan perhitungan sebagai berikut: 14.600.000 - 3.000.000 = 11.600.000 Rupiah.
Tentunya, uraian modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ayam ternak dalam ilustrasi ini hanya berupa prakiraan saja. Bisa jadi, biaya tersebut menjadi lebih besar atau kecil saat memulai bisnis sesungguhnya. Untuk itu, agar kebutuhan modal tidak membengkak, ada baiknya untuk melakukan riset harga di pasaran terlebih dahulu atau menggunakan/memanfaatkan bahan yang telah tersedia di tempat kita tinggal. Sehingga anggaran untuk modal dapat ditekan.
Setelah perkiraan modal, dapat dilakukan perhitungan keuntungan bisnis ayam ternak saat masa panen tiba.
Biasanya, masa panen ayam kampung adalah 3 sampai 4 bulan setelah membeli bibitnya. Dengan jumlah ayam 250 ekor dan sebut saja yang kita jual adalah 200 ekor (sisanya dijadikan sebagai indukan), maka dengan harga jual ayam kampung 80 ribu per ekornya (harga ini berbeda tiap daerah), didapat perhitungan seperti ini:
Jumlah ayam yang berhasil dipanen: 200 x 80.000=16.000.000 Rupiah.
Keuntungan bersih: 16.000.000 – 11.600.000= 4.400.000 Rupiah saat pertama panen. Jika dibagi dengan jumlah bulan yang telah dijalani, maka keuntungan per bulan: 4.400.000 / 3 bulan= 1 jutaan. Sebuah penghasilan yang lumayan, sebagai usaha sampingan.
Berdasarkan perhitungan ini, dapat dipastikan bahwa bisnis ayam kampung dapat mengembalikan modal yang relatif singkat. Dengan kata lain, sejak masa panen pertama, pebisnis telah dapat menikmati kembali dana yang telah dijadikan modal sekaligus keuntungannya.
Selain itu, ayam kampung juga dapat diambil telurnya. Perhitungan bisnis yang telah diuraikan tadi adalah jika target utama untuk diambil dagingnya. Untuk ayam kampung yang diambil telurnya, tentu akan semakin menambah nilai tambah. Harga telur untuk ayam kampung jauh lebih mahal dibandingkan dengan ayam ras petelur.
Menurut pengalaman peternak, dengan penambahan pakan tambahan (konsentrat) produksi telur menjadi lebih baik dibandingkan dengan cara tradisional, produksinya dapat mencapai 134 butir / ekor / tahun, sedangkan cara tradisional hanya mencapai 60 butir.
Demikian juga dengan penjualan kotoran ternaknya. Kotoran ayam dapat dijual sebagai pupuk organik. Harga per karungnya bisa mencapai lebih dari 20.000 Rupiah perkarungnya. Jadi, bisa dibayangkan untungnya menjadi pebisnis ayam kampung. Sekalipun itu sebagai usaha sampingan. Sangat cocok juga untuk dijalani bagi anda yang telah memasuki masa purna tugas (pensiun).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih uraianannya Pak dokter, sangat manfaat dan menginspirasi.
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Amiin
Sangat informatif dan mencerahkan mas.Pakde ingin memelihara seekor sapi jantan, tapi sampai sekarang belum terwujud karena pergi pagi pulang petang takut sapi kelaparan. Adakah solusinya mas?Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
Kalo utk sapi, apalagi hanya 1 ekor, tdk ekonomis pak de..hasilnya utk kurban pun dagingnya tdk optimal
Keren banget Pak dokter tulisannya, terima kasih atas berbagi pengetahuannya, sukses selalu untuk Pak dokter
Sudah mulai bisinis ayam kampung nopo om Dokter?Baarakallaahu fiikum
Kalo sy selalu melakukan pembinaan om.. sejauh ini sy menghindari bisnis tp bisnis itu masuk ranah kerja tupoksi dinas
Terimakasih Pak informasinya. Ada gambaran, manatahu nanti ingin berternak ayam. Salam sukses selalu untuk Pak Iwan. Semoga usahanya berhasil Pak
Amiiin...sukses jg
Usaha yang bisa dicoba ya Pak saya mau bagian penjual saja hihi
solusi yang bagus itu tinggal kitanya mau kerja apa nggak kayaknya banyak anak sekarang agak malas kalau beternak
Tugas kami di dinas, salahsatunya memotivasi masyarakat utk bergerak dlm ketahanan pangan
Mantap ulasannya dok. Suskes berkah
Ulasan yang luar biasa pak dokter
Amiin
Semoga sukses bisnisnya pak dokter.
Amiin