MENGAPA HARUS MENULIS BUKU

Menulis adalah keinginan besarku yang lama terpendam. Keberanianku hanya sebatas menulis puisi dan curhatan isi hati ketika aku merasa senang atau sedih. Dari tulisan itulah aku merasa bisa mengekspresikan semua uneg-eneg yang mengganjal jauh di lubuk hatiku yang terdalam. Aku mulai berani menumpahkan semua meskipun hanya untuk kubaca lagi sendiri.

Suatu saat ketika ada yang sempat membaca puisiku katanya bagus, hal itu membuatku sedikit memiliki rasa percaya diri. Bahkan ada salah satu temanku guru Bahasa Indonesia yang notabene lebih tahu banyak tentang bahasa tulis memintaku untuk membuatkan puisi. Kubuatkan puisi dengan tema seperti yang dia harapkan dan beliau merasa suka. Dari situlah rasa percaya diri itu semakin kuat.

Akhirnya kuberanikan diri untuk menulis suatu cerita. Cerita cintaku yang bagiku sangat indah, romantis dan begitu mengesankan. Kutulis dengan penuh kejujuran meskipun disana sini masih ada beberapa yang tidak aku tuangkan karena rasa malu pada diriku sendiri. Takut terbaca kisahnya dan diketahui orang lain sih tepatnya.

Dari satu, dua, tiga dan beberapa kisah yang kutuliskan menjadi cerita-cerita pendek disitu aku merasakan mulai terbiasa curhat lewat tulisan. Aku merasakan nyaman karena sedikit banyak beban fikiran dan hal-hal indah yang ingin kuekspresikan tertuang indah lewat tulisan. Ya Tuhan terima kasih Kau arahkan aku untuk melakukan ini. Menulis sebisaku semampuku dan yang terpenting membuatku merasa menjadi diriku sendiri.

Alhamdulillah puisi dan cerpenku pernah terbit dalam kumpulan cerpen bersama teman-teman alumni UNSTRAT IKIP Yogyakarta. Untuk karya ilmiah sudah beberapa tahun belakang menyusun modul pembelajaran Seni Budaya tingkat SMP untuk MGMP Kabupaten Sukoharjo. Semoga kedepan dengan mengikuti pelatihan menulis buku sagu sabu dapat lebih memotivasi dan meningkatkan rasa percaya diriku untuk lebih sering menulis. Dan semoga juga tulisan yang lebih baik dan bermutu tentunya, insya Allah.