Iwan Kurnianto

Guru Matematika di SMP N 3 Bae Kudus. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jawaban Diplomatis Kepada Anak

Jawaban Diplomatis Kepada Anak

Pernah bete dengan pertanyaan bertubi? Banyak hal?

Jangan lelah menjawabnya. Anak butuh jawaban atas keingintahuanya. Di usianya, banyak hal yang ingin diketahui. Tak hanya seputar dunianya, terkadang obrolan orangtuanyapun ingin diketahuinya. Begitulah anak-anak, kita harus pandai menyikapinya.

Ada sebagian orangtua yang justru bete ketika harus bercengkerama dengan anaknya yang banyak tanya. Mereka merasa terganggu dengan sikap anaknya. Padahal, itulah indikasi awal kreativitas anak terbangun. Anak yang sering mengajukan pertanyaan atas keingintahuanya ini memiliki potensi kreativitas tinggi. Dalam hatinya berkecamuk atas hal yang dirasakan segera ingin diketahui. Mereka (anak) membutuhkan respon positip dari orangtuanya.

Lantas, cukupkah kita menjawab dengan seperlunya?

Stop. Kita harus belajar diplomasi. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan. Jawab dengan cerdas, membangun dan mencerahkan. Anak akan cukup puas dengan jawaban itu daripada sebatas basa basi. Sebenarnya, proses membangun konsep berfikir anak dimulai dari sini. Jawaban cerdas kita akan sangat berperan pada proses itu.

Misalkan, ketika anak bertanya "Pah, kenapa kok ayah temanku tidak merokok seperti Papa?"

Ada sebagian orangtua yang perokok merasa risih dengan pertanyaan itu. Kebanyakan akan menjawab, " Hus, ini urusan orangtua, kamu gak boleh bertanya!"

Sebenarnya, jawaban itu sangat mematahkan semangat dan melemahkan upaya anak untuk berfikir. Rasa ingintahunya kandas. Ke depan, pertanyaan itu hanya akan menjadi hal tabu bagi anak.

Akan berbeda cerita jika kita menjawab dengan nalar pikiran kita. Misalkan, "Mereka tidak merokok karena sudah sadar dan paham dengan bahaya merokok bagi kesehatan."

Jawaban ini akan berdampak positif bagi anak dalam konsep berfikirnya. Dari jawaban itu akan membuat anak bertanya lebih jauh, misalnya "Kok merokok berbahaya bagi kesehatan kenapa?"

Bila kita lanjut menjawab dengan tepat, maka jawaban kita ini akan menjadi pelajaran tersendiri bagi anak. Percakapan itu akan menjadi lebih edukatif dan membuka wawasan.

Maka, mulai sekarang mari berfikir keras. Bagaimana cara mempersiapkan jawaban cerdas dan diplomatis ketika anak-anak kita semakin rajin mengajukan pertanyaan. Bagaimanapun juga, melalui hal-hal kecil itulah kita bisa terlibat langsung dalam proses perkembangan kognitif anak. Belum tentu fenomena seperti itu akan terjadi setiap saat kita bertemu dengan buah hati. Apalagi di saat sekarang, ekonomi seret dan sulit ditebak. Konsentrasi kita akan lebih banyak terporsir untuk menambah finansial demi tercukupinya kebutuhan hidup.

#AnakCerdasBanyakBertanya

#OrangtuaCerdasTidakSekadarBasaBasiMenjawab

#AnakHebatMembangunKreativitas

#OrangtuaHebatMenfasilitasinya

1 Agustus 2019

Iwan Kurnianto

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post