Iwan Kurnianto

Guru sederhana yang bermimpi meraih bintang-bintang kehidupan dan membaginya untuk semua....

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Mbah Kung

Rindu Mbah Kung

Kangen? Banget.

Menyesal jadi cucu? Tidak juga.

Itulah rindu ini untukmu Kung.

Tadi malam engkau datang.

Walaupun sesaat, rindu ini sedikit mampat.

Dari jauh tampak wajahmu yang datar.

Kepandang bibirmu, tak terlihat senyum khasmu.

Engkau kenapa, Kung?

Aku ini cucumu Kung!

Adik2ku juga!

Kenapa semua melihatmu sama?

Tak ada senyum dalam datangmu itu.

Selalu kukirim doa dalam sujud-sujud kami.

Terus Kami perjuangkan semua mimpi-mimpimu dulu.

Lihatlah, Kung!

Cucumu sudah selesaikan misi.

Kau lihat baju tergantung di sana, Kung?

Itu seragamku, Kung!

Kau lihat jas putih lengan panjang itu?

Itu seragam kebanggaan cucu perempuanmu, Kung!

Tak perlu kau tanya kemana cucu kurusmu yang ganteng.

Dia sibuk dengan jas putih kawan-kawannya, Kung.

Kung, Mbah Uti menyusulmu.

Kami sedih sekali.

Ada yang mengganjal hati kami.

Borobudur jadi beban.

Belum terbayar samapi sekarang.

Ngapunten Mbah Uti.

Kung, kemarin kami datang ke rumah abadimu.

Ilalang ilalang sudah kami bersihkan.

Kami bawa pula parfum bunga kesukaanmu.

Kung, raihlah tangan bidadarimu yang sedang menyusul.

Kung, abadilah bersamanya di surga.

Doa untukmu selalu ada dalam setiap sujud-sujud kami.

Amin.

Karanganyar, 23 Maret 2023

Iwan K

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post