Jari dan Gitar

Puasa di hari ketiga, kami masih diberikan kemudahan hingga saat berbuka tiba. Alhamdulillah.

Semangat menjalani bulan penuh berkah ini menjadi sebuah momentum tersendiri dalam menata hati dan ego. Rasa iri, dengki, dan pikiran negatif tiba-tiba seperti menghilang berganti dengan kesabaran. Perasaan-perasaan negatif lainya juga demikian. Entah kenapa tiba-tiba diberikan kemudahan oleh Gusti Alloh. Bisa jadi, dengan kemudahan ini supaya kita lebih khusuk dalam menjalani puasa ramadhan tahun ini.

Pada puasa hari ketiga ini masih saja kepikiran dengan jari saya yang kena hantaman pukul besi kemarin. Selain rasanya masih luar biasa sakit, pikiran saya masih mencari-cari hikmah apa di balik musibah ini. Hingga pada akhirnya saya teringat tentang keinginan mau buat konten main gitar yang rasanya sudah lama sekali tak pernah perfome secara profesinonal. 

Jadi, dulu ketika masih kuliah, saya sangat aktif bermain musik.band. Hampir minimal 1-2 kali tiap bulan perfome. Mulai ikut festival, parade band, maupun sekedar permintaan mengisi acara ulang tahun dan 17-san. Saya punya 2 grup band kala itu. Endog Band yang ada di kampung dan Lingkaran Band yang ada di kampus . Waktu itu pernah 2 kali mewakili jurusan pendidikan matematika UMS dalam mengikuti ajang Festival Band Kampus. Alhamdulillah, 2 tahun berturut-turut kami berhasil menjadi pemenang dan Runner up di 2 tahun berbeda. 

Sekarang, dengan kesibukan masing-masing sudah hampir 20 tahun kita vacum dan tidak pernah berjumpa langsung satu dengan yang lainya. Sebut saja Hendri. Pemain drum kala itu yang perfomenya sangat bisa diandalkan. Gebukan drumnya ketika memainkan lagu Karma Coklat sangat memukau.  Kemudian pemain bass "Eko Dab" juga tak mau kalah. Suara bass yang sangat empuk dan kempel membuat nuansa lagi menjadi lebih anteb dan manteb.

Alhamdulillah, ingatan saya pada teman-teman kuliah waktu dulu masih terjaga baik. Kami juga masih berkomunikasi hingga sekarang. Hendri yang sekarang menjadi dosen di UIN Cirebon juga baru saja berkomunikasi. Tatum Wiendi yang kalau itu pegang gitar ritem dan sekarang menjadi punggawa di PAM Simas juga masih sering komunikasi.

Alhamdulillah, semua jalinan pertemanan semasa kuliah masih terjaga sampai sekarang. Lamunan saya tentang masa lalu seketika hilang ketika ada tamu datang mengetok pintu keras-keras.

Pikiran saya kembali mengingat saat kejadian kena hantaman palu, kemudian rencana buat konten gitar di medsos, dan kemudian melamun. Bisa jadi, saat ini Gusti Alloh sedang mengingatkan kembali. Mungkin juga sedang menyarankan supaya tidak melanjutkan  ngonten itu. Gusti Alloh sepertinya menginginkan saya untuk ngonten pada hal yang lebih bermanfaat contohnya erkait berbagi ilmu tentang matematika sesuai jurusan dan bidang. Atau mungkin ngonten berbagi motivasi diri dan lainya. Entahlah, saya hanya mau ikut DALANE GUSTI saja. Mana yang terbaik diberikan, itu yang saya jalani.

Hikmah puasa hari ini adalah bahwa Alloh selalu menitipkan pesan-pesanya tidak serta merta diberikan secara langsung. Bisa jadi, melalui kejadian-kejadian kecil yang sering kita anggap remeh, Alloh tunjukan jalan kebenaran kepada kita. Atau setidaknya sebagai bentuk perhatian dalam mengingatkan.

Matur sembah nuwun Gusti Pawelinganipun.

Karanganyar, 15 Maret 2024

Iwan K