Iwan Kurnianto

Guru sederhana yang bermimpi meraih bintang-bintang kehidupan dan membaginya untuk semua....

Selengkapnya
Navigasi Web
Sumatif Tengah Semester Less Paper

Sumatif Tengah Semester Less Paper

Karanganyar - Seperti tahun-tahun sebelumnya, minggu ini SMP N 1 Kebakkramat mengadakan Sumatif Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2023/2024. Pada hari ke-3, pelaksanaan STS terpantau kondusif. Siswa tampak antusias dalam menyambut pelaksanaan STS/PTS tahun ini. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk evaluasi sekolah untuk mengukur ketercaiapan belajar siswa.

Kali ini ada yang berbeda. STS kali ini lebih banyak memanfaatkan teknologi dalam persiapan, pelaksanaan maupun evaluasi. Aplikasi CBT menjadi pilihan untuk mengakses link soal gform yang telah dipersiapkan. Dalam pelaksanaanya, siswa cukup membawa handphone yang cukup kuota internet untuk mengakses. Namun demikian, pelaksanaan STS tetap berpegang pada SOP yang ada tanpa mengurangi hak-hak siswa dan merugikan siswa.

Ada yang menggelitik dan menarik perhatian dari pelaksanaan PTS hari ke-3 ini. Walaupun panitia sudah meminimalisasi kecurangan, tetap saja ada siswa yang memiliki ide kreatif curang, misalkan : membawa 2 hp maupun mencoba membuka tab baru. Hal ini diketahui setelah siswa minta barcode lagi tetapi panitia sigap melakukan pengecekan. Ternyata siswa yang hilang browsernya tadi terpantau sudah mengakses soal, namun terhenti karena membuka jendela baru yang akhirnya harus scan barcode lagi.

Di lain hal, Iwan sebagai salah satu pengawas mengatakan bahwa, " tes kali ini lebih sederhana, ringkas, dan cepat sehingga banyak disukai oleh siswa yang semangat belajarnya rendah. Mereka tidak punya beban tes karena tidak ada tulis menulis esay. Ada beberapa siswa yang baru 10 menit mengerjakan langsung mengumpulkan. Bukan karena terlalu bisa, tapi karena mumet, hahaha".

Memang , jika kita lihat secara efisien dan efektif, STS/PTS berbasis CBT ini terlihat keren dan memudahkan guru dan merekap nilai. Namun, potensi ketidakakuratan nilai dalam memproyeksikan ketercapaian belajar siswa jadi meragukan. Guru tidak bisa melihat dan mengoreksi secara langsung terkait proses pengerjaan siswa.Akibatnya, bisa jadi nilai-nilai yang kita olah nanti kurang valid dan rasional.

Salah satu guru yang enggan disebut namanya juga berpendapat bahwa walaupun STS/PTS berbasis CBT ini mengaplikasikan program less paper anjuran pemerintah, akan lebih baik jika kita juga mensikapinya tidak dengan gebyah uyah. Kita perlu petakan mana yang lebih cocok dengan CBT, dan mana yang akan lebih baik jika dilaksanakan secara manual. Bagaimanapun juga, goal dari rentetan proses pembelajaran di sekolah ini adalah dapat membekali siswa dengan cukup untuk melanjutkan. Ke jenjang berikutnya. Keadilan dalam memberikan hak-hak siswa harus diberikan secara menyeluruh termasuk di dalamnya pengolahan nilai rapot yang sangat diperlukan siswa untuk mendaftar melalui jalur prestasi.

Demikian informasi yang dapat kami berikan. Saran dan komentar pembaca amat kami butuhkan untuk meningkatkan layanan.

Kra, o7-05 - 24

Iwan Kurnianto.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap Bapak. Terimakasih.

09 Mar
Balas



search

New Post