Iwan Radiawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bapak/ibu/rekan-rekan guru hebat/calon guru penggerak di seluruh nusantara. Salam semangat dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita dalam setiap langkah dalam aktivitas keseharian kita. Amin yarabbal Alamin.

Perkenalkan nama saya Iwan Radiawan, saya bertugas di SD Negeri 1 Sukaraja Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Suatu kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan dapat bergabung dengan bapak/ibu/rekan-rekan guru hebat dalam mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 8 ini. Sehingga saya mendapatkan informasi-informasi dari berbagai sumber tentang banyak hal dan pengalaman menarik yang akan saya dapatkan terkait ilmu dan pengalaman dalam proses PPGP baik itu berasal dari Instruktur, fasilitator, pengajar praktik bahkan rekan-rekan Guru hebat semua.

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 1.1.A tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Jurnal dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh setiap calon guru penggerak. Dalam penulisan jurnal dwi mingguan ini saya menggunakan model 4F sesuai dengan petunjuk dan model refleksi yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal sedang berlangsung, jenulisan Jurnal berdasarkan model 4F yaitu :

1. Facts, (Peristiwa)

2. Feelings, (Perasaan)

3. Findings, (Pembelajaran)

4. Future, (Penerapan)

Model 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):

1. Facts (Peristiwa):

Pada hari Rabu tanggal 10 Mei 2023 CGP Angkatan 8 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 8 se Indonesia. Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama mengikuti diklat guru penggerak diharap para CGP jangan sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru pilihan. Jangan dijadikan alasan karena kendala-kendala yang dapat menghambat proses belajar. Setelah kegiatan zoom meeting seluruh CGP Angkatan 8 wajib mengikuti kegiatan-kegiatan serta pelatihan-pelatihan yang ada di LMS mulai dari mempelajari modul 1.1. tentang Mulai Dari Diri dan Eksplorasi Konsep di forum diskusi yang dipimpin oleh fasilitator. Kemudian ada ruang kolaborasi, di mana setiap CGP berkolaborasi bersama kelompoknya masing-masing.

Kemudian pada hari Sabtu, tanggal 13 Mei 2023 diadakan Lokakarya orientasi secara luring dari pukul 07.30 s.d 15.30 WIB. bertempat di SMP Negeri 3 Kuningan Saat lokakarya orientasi saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman tentang pendidikan guru penggerak. Dalam kegiatan ini diundang juga pengawas dan Kepala sekolah tempat CGP mengajar. Dengan diikutsertakannya Kepala Sekolah dalam lokakarya tersebut alangkah bahagianya hati saya karena Beliau mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang perjalanan Pendidikan Guru Penggerak sehingga diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak ini dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

2. Feelings (Perasaan):

Perasaan senang karena saya bisa mendapatkan Banyak ilmu Pengetahuan dan pengalaman tentang filosofi Ki Hajar Dewantara, bagaimana menjadi guru yang seharusnya, bagaimana memerdekakan anak, upaya apa yang harus dilakukan, Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang Pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan tujuan Ki Hajar Dewantara.

Selain itu, selama kurang lebih dua minggu menjadi CGP, banyak sekali hal yang dirasakan, sedih, senang, takut, down, bahagia, semua bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini.

3. Findings (Pembelajaran):

Dalam belajar mengenai pembelajaran filosifi Ki Hajar Dewantara banyak pengalaman berharga didapat ketika berdiskusi dengan rekan CGP serta fasilitator dan instruktur. Banyak hal yang didapat untuk saya terapkan dalam pembelajaran di kelas saya. Pengalaman yang berharga yaitu mendapatkan ilmu tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut menyatakan bahwa tugas pendidik adalah menuntun anak pada kodratnya sehingga anak dapat hidup secara mandiri di masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani. Pendidikan harus didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman. Bahwa anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah pendidikan sedangkan merdeka lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling bergantug satu sama lain. Oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya sebab manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.

4. Future (Penerapan):

Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk berupaya melakukan hal-hal terbaik dalam proses pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai seiring dan selaras dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Seperti : Mengubah metode dan model pembelajaran di kelas yang dulu saya selalu memberi batasan-batasan dalam tugas, kini siswa bisa menyelesaikan tugas sesuai kreatifitasnya akan tetapi tetap sesuai dengan materi. Mengubah pandangan bahwa anak bukan seperti kertas putih kosong melainkan tabula rasa (samar-samar sudah ada goresan dan tugas pendidik mempertebal lakunya) Mengubah cara pandang terhadap anak yang semula berorientasi pada nilai menjadi berorientasi pada proses.

Pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini yaitu pelaksanaan proses pengajaran dan pendidikan yang dilaksanakan pendidik di sekolah harus memberi ruang yang luas (memerdekakan murid) sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Dalam pengajaran dan pendidikan sangat perlu dilandasi dengan pembentukan kecerdasan budi pekerti Sehingga murid dapat membangkitkan minat dan bakat murid. Budi pekerti merupakan perpaduan antara cipta (kognitif), karya (afektif), sehingga menciptkan karya (Psikomotor).

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post