Iwan Rudi Setiawan

Selalu terlambat, namun terus mengejar ketertinggalan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Soal HOTS Dan Pandemi COVID 19

Soal HOTS Dan Pandemi COVID 19

Oleh; Iwan Rudi Setiawan,

Guru SMAN 1 Batujajar kabupaten Bandung Barat

Kemunculan covid-19 pada awal tahun 2020, membuat semua Negara menjadi sibuk dan mencari cara penanggulangannya. Namun sampai saat ini belum ada satu Negara yang mampu melawan covid 19, termasuk China yang nota bene merupakan awal kemunculannya di kota Wuhan.

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian pendidikan Indonesia, tidak ingin anak-anak bangsanya terkena virus Corona, seingga mulai tanggal 16 Maret 2020, Kemendikbud mengeluarkan kebijakannya agar semua kegiatan Belajar mengajar di sekolah dialihkan menjadi kegiatan Belajar di rumah.

Beralihnya kegiatan #di rumah aja membuat semua orang kaget, dari mulai guru, siswa dan juga orang tua. Semua kehidupan dalam berhubungan satu sama lain , harus mampu memanfaatkan kehebatan teknologi computer, yang saat ini dikenal dengan era Revolusi Industri 4.0, dimana dalam semua sendi kehidupan yang bersifat interaksi dapat menggunakan mesin canggih seperti computer dan handphone Android. Hal tersebut berdampak kepada stigma bahwa yang sifatnya rutinitas dapat menggunakan mesin, yaitu computer atau gawai.

Kehadiran era Revolusi 4.0 yang semula hanya dianggap sebagai wacana kini menjadi nyata. Pihak orangtua yang kelabakan harus turut serta menjadi guru, membimbing anak-anaknya yang pada akhirnya banyak orang tua yang keberatan harus berperan menjadi guru, Di tambah dengan harus membei paket data yang tidak murah, sehingga menjadikan tensi darah pihak orangtua semakin tinggi.

Gurupun tidak kalah kesulitannya, yang semula mengajar secara langsung kini guru harus pandai memainkan kehebatan teknologi komputer, atau bisa juga handphone Android, untuk bisa berinteraksi dengan siswanya secara jarak jauh, yang kini terkenal dengan istilah Daring (Dalam jaringan).

Siswapun demikian kewalahannya, terutama untuk siswa SD ataupun SMP yang belum terbiasa menggunakan HP. Apalagi banyak orang tua tidak memberikan HP kepada anak-anaknya, dengan alasan takut mengganggu belajar, atau takut terpengaruh dengan konten-konten yang ada di dalam HP.

Awal bulan juni Kalender pendidikan sudah menjadwalkan, bahwa pada awal bulan tersebut adalah kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) atau Ujian Kenaikan Kelas (UKK), yang artinya kegiatan Belajar Mengajar dari Bulan Januari sampai dengan bulan Mei, harus dilakukan evaluasi pencapaian target kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Pada saat Ujian akhir semester (UAS) kemarin atau taun tahun sebelumnya, kemendikbud menekankan dalam pembuatan soal harus mengacu kedalam soal HOTS, karena dengan soal HOTS siswa akan lebih bisa dan mampu menyelesaikan setiap persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya tekanan Guru harus membuat soal HOTS sekurang-kurangnya 20% dari jumlah soal yang ada, maka dalam pembelajaran di kelas guru selalu melatih bagaimana menjawab soal HOTS, dimana tipe HOTS ini membutuhkan kemampuan menganalisa, pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, hingga inovasi. Sehingga siswa harus benar-benar paham dulu konsep dari materi setiap mata pelajaran yang ditekuninya.

Guru tentu saja akan menjelaskan sejelas-jelasnya tentang konsep yang betul-betul dapat dipahami oleh siswanya, dan tentu saja guru akan mentes atau mengevaluasi seberapa dalam siswa sudah memahami konsep tersebut.

Bagaimanakah dengan kondisi sekarang pembelajaran melalui daring? Secara umum pembelajaran melalui Daring adalah pembelajaran satu arah. Guru kemungkinan hanya memberikan materi dari salah satu situs yang bisa saja apa yang ditampilkan dalam konten situs tersebut tidak pas atau kurang cocok dengan keinginan Guru mungkin terlalu tinggi bahasanya atau mungkin terlalu rendah materinya.

Dalam pembelajaran konvensional sudah menjadi kebiasaaan setiap materi guru akan menjelaskan secara verbal, hal tersebut tiada lain agar siswa lebih paham, dan guru akan meyakininya siswa sudah paham tentang materi yang dijelaskannya.

Terjadinya pandemic Covid 19 bukan suatu alasan untuk mengendurkan pemberian soal HOTS untuk menjaga kualitas pendidikan agar tidak menurun. Guru masa kini memang hebat, adanya kebijakan social distancing dan fisical distancing,. Bapa Ibu Guru ini langsung membuat suatu kesimpulan untuk tetap melaksanakan kewajibannya maka digunakanlah beberapa aplikasi moda daring seperti Whaatsapp, Google Classroom, dan latihan soal menggunakan Google form, dan masih banyak aplikasi-aplikasi lain yang memudahkan proses pembelajaran. Kalau zoom atau biasa disebut Teleconfrence, saya kira sangat sedikit yang menggunakan, karena persiapannya harus banyak termasuk cara menggunakannya.

Pembelajaran yang kini dilakukan adalah dengan menggunakan Moda daring (dalam jaringan) yang kini dilakukan adalah moda daring dengan tanpa tatap muka virtual artinya guru hanya memberikan pengajaran di laman situs internet atau aplikasi, tanpa adanya tatap muka secara virtual. Selanjutnya moda daring dengan tatap muka virtual maksudnya antara guru dan siswa dapat bertatap muka secara klasikal melalui aplikasi teleconference.

Moda daring tidak bisa dilaksanakan?, sehubungan dengan berbagai kendala seperti jaringan koneksivitas tidak merata, tidak memiliki Komputer atau gawai, maka pembelajaran tetap bisa dilaksanakan secara luring (diluar jaringan) pun dapat dilakukan dengan memberikan Lembaran kerja yang harus dikerjakan oleh siswa.

Kombinasi diantara kedua moda bisa dilakukan antara moda daring dan luring, selama kesempatan dapat dilakukan, sehingga belajar dapat dilaksanakan dimanapun, kapanpun, yang penting memiliki kemampuan.

Melalui whaatsapp dan google Classroom, guru dan murid bisa berinteraksi secara langsung melaui chat-chat atau diskusi di laman tersebut, sehingga guru bisa mengetahui kemampuan literasi dan kemampuan pemahaman anak-anak tentang tujuan materi yang disampaikan. Untuk lebih meyakini bagaimana kemampuan dan pemahaman Siswa tentang materi yang jadi bahan untuk target pembelajaran maka guru bisa menyodorkan soal-soal atau latihan soal yang bersifat HOTS melalui google form ataupun Quizizz. Walaupun membuat soal-soal untuk aplikasi tersebut memerlukan kerja ekstra tidak seperti membuat soal tanpa aplikasi.

Semoga dengan terjadinya Pandemi CoVid-19 ini tidak menyurutkan guru-guru untuk tetap melaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) dengan memasukan Soal- Soal HOTS. Sehingga dengan adanya Pandemi Covid-19 tidak mengakibatkan menurunnya kualitas pendidikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post