I Wayan Danta

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hadiah Kejutan di Hari Senin

Hadiah Kejutan di Hari Senin

Hadiah Kejutan di Hari Senin

Kukuruyuuuk........saya dengar suara ayam jago. Menandakan pagi hari akan segera tiba. Saya terbangun dan menoleh kearah jam dinding. Jarum jam menunjuk kearah angka 05.30 wita. Dengan mata masih sedikit terpejam saya membuka pintu

Ketika pintu terbuka hari masih gelap, udara dingin merasuk meresap kedalam tulang sumsum. Seakan menyapa dan mengucapkan selamat pagi. Sayapun melangkahkan kaki menuju dapur.

Sesampainya didapur, saya menuangkan air kedalamnya.ketel yang berada diatas kompor. lalu kompor saya nyalakan. “Ting.., suara gelas berbenturan ketika saya ambil. Saya segera memasukkan gula dan kopi kedalam gelas, dan menuangkan air yang sudah saya masak dikompor tadi. Saya aduk, jadilah segelas kopi. Yang menjadi menu sarapan pagi.

“Waduh, spontan kata yang terbesit dari bibir saya, sekarang hari senin, saya harus berangkat kesekolah lebih pagi. Ingat saya. Sayapun bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi saya segera berpakaian.

“Bapak, sudah selesai mandi, kalau sudah saya mau mandi?”. Tanya anak perempuan saya.

“Suadah Luh”, Jawab saya.

“Kalau Bapak berangkat ,tunggu saya ya pak..!. Nanti kita barengan berangkat. Pinta anak saya.

“Siap. Itu kata saya.

Hari sudah menunjukkan pukul 06.30 wita. Selesai sembahyang saya pun berangkat bersama anak saya, menuju sekolah masing-masing. Anak saya baru kelas 1 SMP. Kebetulan antara sekolah anak saya dan tempat saya mengajar searah.

Seperti biasa sesampai disekolah saya mengawasi anak pembersihan. Setelah selesai pembersihan saya mengajak siswa sembahyang dipadmasana (tempat suci). Selesai sembahyang, siswa pun bubar menuju kelapangan upacara.

Saya masuk kantor dan duduk dimeja kerja. Datang Pak Warsa Kepala Sekolah saya. Lalu beliau menyapa,

“Selamat pagi yan.

“Pagi pak, balas saya

“Hari ini pelaksanaan upacara Wayan yang menjadi pembina”. Pinta Pak Warsa.

“Lo kok saya pak, kan masih ada teman lain duknya diatas saya.

“Ini hadiah hari senin buat wayan. Toh nanti wayan akan jadi kepala sekolah, mau tidak mau harus bisa jadi pembina upacara. Terang Kepala Sekolah saya.

Saya pun segera bergegas menuju lapangan upacara, dan bersiap untuk menjadi pembina.

Kejadian itu menjadi hadiah kejutan dihari senin sekaligus pendidikan berharga dalam hidup saya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makasi Pak yuda tapi masih banyak kesalahan mohon koreksinya

26 Jul
Balas



search

New Post