RENUNGAN PADA HARI GURU

Widayati, M. Pd.

25 November 2020. Kata orang ini adalah hari bersejarah hari lahirnya PGRI yang kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya guru. Pada masanya guru-guru saat berdirinya komunitas para pendidik itu dilakukan dalam rangka perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Ah .... betapa mulia tugas seorang guru. Namun,mi miris sekali semulia Mulianya seorang guru perhatian pemerintah terhadap komunitas ini sangatlah minim seakan tak ada harganya sama sekali

Tidakkah kita melihat sejarah bagaimana peranan guru sangat urgen untuk mengubah peradaban sebuah bangsa? Guru adalah ujung tombak pendidikan sebuah bangsa. Guru adalah peluru menuju perubahan sebuah peradaban manusia.

Demikian urgen dan pentingnya dan sangat-sangat vital peran, posisi, dan fungsi seorang guru. Tetapi faktanya perhatian pemerintah tidaklah seurgen, sevital dan penting fungsi seorang guru

Lihatlah bagaimana perjuangan para guru honorer. Hanya untuk mendapatkan hak menjadi PNS, met eh ka berdemoberjilid-jilid tapi tak pernah ditanggapi oleh pemerintah bukan hal yang mudah untuk membuat SK sebuah PNS tapi seakan seperti sulit berbelit-belit rumit untuk menerbitkan sebuah SK

Padahal pengabdian loyalitas kerja guru honorer sudah teruji cukup lama, sudah terbukti di depan mata bahwa mereka begitu setia kepada profesinya. Maka tidak adakah imbalan yang terbaik untuk mereka seiring mengangkat mereka menjadi PNS?

Mereka cuma ingin mendapatkan kenyamanan dalam bekerja, jaminan ketika hari tua. Bukankah itu hal yang wajar dan bukan sebuah permintaan yang muluk? Tetapi pemerintah seakan enggan untuk meresponnya

Ah sungguh aku lupa kalau ini hari guru, hari yang seharusnya dirayakan oleh para guru dengan penuh kegembiraan di masyarakat .

Jakarta, 24 November 2020