31 Kegelisahan Wanda
KEGELISAHAN WANDA
Widayati, M. Pd.
Wanda adalah sahabatku. Dia orang baik, solihat. Beruntung dan bersyukur aku memiliki sahabat seperti dia. Dia yang selalu mengingatkan untukselalu berbuat kebaikan.
Pagi ini kulihat dia resah. Entah kenapa dari wajahnya terlihat ada sedikit luka di hatinya.
"Kamu kenapa Wandah ? kok kayaknya resah banget. Aku lihat sejak tadi ada yang beda dengan tingkahmu."
"Ah, gak kenapa-napa kok," katanya sedikit berbohong.
"Nggak mungkinlah kalau kamu enggak kenapa-napa. Aku kenal banget dengan kamu. Kalau kamu duduknya sebentar sebentar ganti posisi, sebentar-sebentar mendesah menahan nafas dan menarik nafas. Itu artinya kamu pasti ada masalah. Cerita sama aku. Aku kan sahabat kamu,"
'Hufff ... " tarikan nafasnya serasa panjang. Ia seperti panglima perang yang sedang mengatur siasat mencari kata-kata yang tepat untuk disampaikan kepadaku sahabatnya.
"Aku sedang sedih hari ini. Gara-gara satu kesalahan tapi aku seperti tertimpa banyak kesalahan," katanya mulai berkata-kata
'Kesalahan apa ?" tanyaku penasaran
"Tadi malam aku menyelesaikan tugas sampai malam. Jam tiga baru selesai sehingga aku langsung tidur. Bangun-bangun ternyata sudah pukul lima. Orang-orang sudah selesai salat Subuh."
"Terus apa masalahnya? Toh masih bisa tetap salat Subuh kan? Kamu salat jam segitu belum termasuk terlambat," aku menghibur sekaligus bertanya.
"Iya gara-gara itu, aku bangunnya kesiangan. Aku jadi nggak sempat sahur. Aku jadi nggak puasa hari ini. Aku sedih enggak puasa hari ini," katanya sedikit bergetar suaranya.
"Masya Allah ... Wanda kamu tuh wanita solihat banget ya. Kan puasa hari Senin itu puasa sunah. Jadi kalau kamu nggak puasa nggak berdosa."
"Tapi aku merasa ada yang lain di badanku. Rasanya enggak enak kalau gak puasa, seperti ada yang hilang." katanya sambil menunduk.
"Duh kamu jangan menyiksa begitu. Sekarang gini saja Wanda, mungkin kamu nggak puasa jadi kehilangan pahala puasa. Karena kesiangan kamu jadi nggak sahur. Tetapi kamu bisa kok nggak kehilangan momen puasa. Kamu nanti tanya teman-teman di sini siapa yang puasa. Belikan sesuatu untuk buka maka kamu dapat pahala berpuasa seperti mereka."
"Aku bukan cuma ngejar pahala puasa Din. Ada bedanya ketika kita berpuasa dengan tidak berpuasa."
"Maksud kamu gimana?" tanyaku penasaran.
"Kalau cuma sekedar mengejar pahala puasa saran kamu bisa saya terima. Bahkan saya bisa memberikan kepada banyak orang."
"Lalu apa masalahnya?" aku semakin penasaran.
"Din kalau kita berpuasa nuansanya itu beda sekali. Ada dorongan dorongan untuk selalu berbuat kebaikan, untuk selalu menambah amal. Dengan puasa kepengennya baca Quran terus juga bersedekah kepenginnya nambah lagi. Beda ketika kita tidak puasa." katanya menjelaskan.
Wanda melanjutkan.
"Jadi sebetulnya dengan berpuasa, satu amalan yang kita kerjakan tapi kita bisa menghasilkan banyak amalan. Bacaan Quran lebih banyak, sedekahnya lebih rajin, menjaga emosi juga semakin ditahan. Itu yang aku dapatkan kalau kita berpuasa."
"Masya Allah .. Barakallahu Wanda. Satu pelajaran aku dapatkan darimu. Aku tidak pernah berpikir sejauh itu Wanda. Terima kasih aku jadi tahu sekarang."
"Memang kamu enggak merasakan hal itu kalau kamu puasa?"
" Iya merasakan juga sih... Tapi kadang aku tidak pernah berpikir sejauh itu. Ya sudah kamu jangan terlalu menyesali diri begitu ya Wanda. Niat kamu puasa sudah baik dan niat kamu memberi makanan pada orang yang berpuasa sudah baik juga kok," kataku sok menghibur.
"Wanda kamu mau kan tetap jadi sahabatku?"
"Loh kenapa kamu tanya begitu?" Wanda seperti bingung.
"Aku merasa beruntung dan bersyukur sekali punya sahabat seperti kamu. Ada banyak pelajaran yang bisa aku dapatkan dari kamu."
"Wanda besok-besok kalau mau puasa ajak aku ya? ingatkan aku. Aku ingin puasa seperti kamu?" kataku.
Wanda mengangguk, Aku pun membalasnya. Kupeluk Wanda dengan erat. Semoga persahabatan ini abadi selamanya hingga akhirat.
Jakarta, 14 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bunda..semoga kegelisahan wanda segera berakhir
Alhamdulillah tayang
Semoga sukses
Keren...sahabat sholehah sangat membantu ya Bu.
Semoga persahabatan ini abadi selamanya hingga akhirat.Aamiin Keren cerpennya bunda.
Keren bun cerpennya.Maaf di judulnya mungkin perlu di perbaiki "Kegelusahan" mungkin yang dimaksud Kegelisahan ya bu.Sukses selalu buat bu iwi