38 Webinar Pendidikan Anak
WEBINAR PENDIDIKAN ANAK
Widayati, M. Pd.
Kegiatanku ahad kemarin lagi-lagi adalah menghadiri webinar. Webinar tentang 'Manajemen Pendidikan Anak pada Masa WFH" ini disponsori oleh Wardah. Bertindak selaku narasumber adalah Ustadz Cahyadi Takariawan.
Dalam kajiannya kali ini Ustadz Cahyadi mengajak kita untuk menapaktilasi perjalanan belajar online atau daring yang sudah berjalan selama 8 bulan. Kini setelah perjalanan lebih dari satu semester seharusnya kita sudah bisa sedikit beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru ini.
Dan seharusnya masalah masalah krusial dan mendasar sudah tidak lagi muncul pada saat ini. Masalah ini seharusnya itu sudah terselesaikan pada awal-awal pelaksanaan belajar online atau daring.
Ustad Cahyadi menekankan sudah seharusnya terjadwal dengan baik tentang pelaksanaan pjj ini sehingga anak tidak mempermasalahkan lagi siapa yang akan mendampingi dia. Iniq harus sudah terjadwal ketika semester awal.
Ketika dalam sebuah rumah tangga dengan satu anak mungkin tidak terlalu sulit mengatur jadwal. Tinggal secara bergantian saja mendampingi anak. Apalagi kalau anak itu sudah dewasa sudah tingkat SMA atau perguruan tinggi. Mungkin mereka tidak memerlukan pendampingan secara khusus.
Namun berbeda halnya dengan anak yang masih di bawahnya. Anak usia SMP masih memerlukan pendampingan walaupun tidak seIntens anak SD. Yang harus benar-benar diperhatikan adalah ketika anak kita adalah anak yang masih usia Sekolah Dasar atau bahkan TK.
Maka inilah saatnya orang tua benar-benar berjuang memberikan pendidikan yang terbaik kepada anaknya. Harus kita siapkan stok kesabaran dan keikhlasan ketika mengajar anak usia TK dan SD yang benar-benar sangat bergantung kepada kita sebagai orang tuanya.
Jangan sampai muncul lagi berita seperti yang terjadi kemarin seorang anak SD meninggal dunia karena depresi dengan omelan atau marahan orang tuanya saat mengajar belajar dari di rumah.
Masih bersyukur jika salah satu dari kedua orangtuanya bisa mendampingi di rumah walaupun tidak full. Bagaimana dengan orang tua yang harus bekerja di luar rumah? Bahkan kedua orang tuanya harus berada di luar rumah. Tentu ini menjadi sebuah masalah juga pada anak.
Untuk itulah perlunya keterbukaan dalam berkomunikasi. Beritahukan kepada anak agar anak tidak merasa rendah diri karena hanya dia yang belum mengumpulkan tugas karena HP yang dimiliki orang tua dibawa bekerja.
Sampaikan juga kepada sekolah bahwa kondisi sangat tidak memungkinkan anak mengerjakan tugas pada siang hari karena HP cuma satu. Maka sebagai guru pun termasuk pihak sekolah harus bersedia lapang dada dan ikhlas menerima tugas anak-anak yang seperti ini. Beberapa anak yang kondisinya seperti ini kita kumpulkan jadi satu agar mereka bisa tetap belajar.
Memang ada tambahan tugas berarti untuk bapak dan ibu guru yang anaknya seperti ini. Dia berarti dua kali kerja yaitu pagi mengajar sesuai dengan jadwal. Juga terpaksa malam hari saat harus mekayani sisa anak yang siangnya tidak bisa belajar. Karena walau bagaimanapun mereka juga punya hak untuk belajar
Oleh karena itulah orang tua juga harus legowo dengan kewajiban-kewajiban yang harus diberikan kepada sekolah. Jangan beralasan anak-anak belajar di rumah tapi kok masih tetap bayaran. Jangan berpikir seperti itu bapak ibu.
Jika harus memilih mungkin bapak ibu guru lebih memilih mengajar dengan cara tatap muka. Lebih nyaman lebih bisa menikmati, tidak terkekang. Belajar dengab tatap muka bisa langsung berhadapan dengan anak, tapi mau bagaimana lagi kondisi seperti ini.
Bukanlah maunya kita kita belajar daring, bukan mau guru dan bukan mau sekolah. Tetapi kita mau lebih mengutamakan kesehatan anak-anak.
Kalau kita mengabaikan kesehatan mungkin suruh saja anak ke sekolah. Anak-anak itu mungkin lebih senang di sekolah daripada di rumah. Tapi kita tidak inginkan hal itu. Kita tidak mau anak-anak kita menjadi kelaster terbaru penderita covid 19.
Maka siapapun kita entah kita sebagai orang tua, guru, atau kepala sekolah sudah seharusnya peduli dengan pendidikan anak kita. Mari saling membantu agar tugas-tugas sekolah anak-anak kita, anak-anak tetangga kita bisa terselesaikan dengan baik.
Jakarta, 21 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
Keren bunda
Alhamdulillah tayang
Sukses selalu selamanya
Mantap bu Iwi ulasannya, salam literasi
Reportasenya sangat keren Bu. Sukses selalu ya.
Mantap surantap banget reportasenya Bunda. Salam literasi