Iwi Dayati

Assalamualaikum wr wb Perkenalkan nama saya Widayati, M.Pd. Saya seorang guru yang mangampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Saya menjalami profesi gur...

Selengkapnya
Navigasi Web

47 Sejarah Kelam

SEJARAH KELAM

Widayati, M. Pd.

Sejak tanggal 27 September di beberapa stasiun televisi mulai diputarkan film tentang pengkhianatan G30S PKI. Inilah srjarah kelam yang telah melukai bangsa ini.

Film ini pernah menjadi film yang wajib ditonton oleh seluruh bangsa Indonesia ketika stasiun televisi hanya ada TVRI. Film ini berdurasi cukup lama lebih dari tiga jam.

Sudah bertahun-tahun aku mengikuti film itu, tampaknya sampai terakhir film ini tayang belum pernah menonton film itu secara utuh. Selalu saja diselingi ada gak+hal yang membuatku tidaj menonton fil. ini secara utuh, entah ketiduran, sedang belajar, pergi atau hak lainnya.

Kini saat kita menyaksikan banyak ulama dipersekusi, juga umat Islam yang selalu menjadi bulan-bulanan beberapa orang dengan pelecehan agama serta tindakan diskriminatif yang selalu diterima umat beragama seakan menunjukkan bahwa PKI bangkit lagi.

Beberapa orang, beberapa ustaz sudah sejak lama mengumumkan mendakwahi dan memberikan informasi bahwa PKI memang benar ada. Tetapi seakan pemerintah diam saja, bahkan terkesan tidak mau tahu.

Bahkan jelas-jelas orang yang mengatakan bangga menjadi anak PKI bahkan bukunya ada di pasaran sebenarnya bisa menjadi alat bukti bahwa orang-orang PKI sudah mulai ada di DPR. Tetapi pemerintah seperti menutup mata terhadap itu semua.

Padahal jelas-jelas TAP MPR yang melarang ajaran PKI bersemayam di dalam jiwa bangsa Indonesia masih ada. Artinya secara hukum PKI tidak boleh hidup dan ada di bumi nusantara ini.

Kini saatnya kita gemborkan lagi bahwa kita berada di pihak anti PKI. Jika ada seseorang yang merasa bangga menjadi anak PKI, maka kita harus tulis balik gembar-gemborkan, sosialisasikan bahwa "Aku bangga menjadi musuh PKI."

Kekejaman PKI tidak bisa dianulir oleh siapapun karena bukti tentang kekejaman tersebut berserakan di mana-mana. Bahkan orang yang menjadi korbanpun masih cukup banyak yang bisa dimintai keterangan dan informasinya.

Bahkan TV channel Muhammadiyah menampilkan wawancara dan introgasi terhadap orang-orang yang pernah menjadi korban PKI dari berbagai daerah. Wawancara langsung dilakukan kepada korban dan saksi kebiadaban PKI.

Betapa kejamnya orang PKI dengan rasa tidak ada perikemanusiaannya begitu leluasanya dan begitu enteng mereka menggorok leher orang, menyembelih para ulama dan ustadz di kampung-kampung.

Maka sudah saatnya kita tanamkan kepada anak-anak kita, generasi muda bahwa bagaimanapun, sampai kapanpun, PKI tidak boleh ada di bumi Indonesia. Ketika saat ini kita lihat masih ada orang yang mengaku PKI tapi dibiarkan maka kita sebagai rakyat hanya bisa mengelus dada.

Bahwa ternyata perkataan dan pernyataan pemerintah untuk memberantas PKI tidak seirama, tidak senada, tidak sesuai dengan kenyataan. Semuanya terasa omdo alias omong doang atau omko alias omong kosong.

Yang penting saat ini kita tetap kita tanamkan rasa mawas diri pada anak-anak. Kita harus kita pertebal keimanan dan ketakwaan terhadap agama masing-masing bahwa agama apapun jelas-jelas tidak mungkin bersanding dengan PKI yang antiagama.

Beberapa buku tentang kebiadaban PKI sudah banyak muncul. Mungkin kita perlu memberikan kewajiban kepada anak-anak kita untuk membaca buku tentang hak itu, sepertti buku "Banjir Darah" yang mengisahkan kebiadaban PKI di sebuah pesantren di Pulau Jawa.

Semoga kita semua diselamatkan dari orang-orang yang mau berkhianat terhadap bangsa ini. Semoga Allah melindungi ulama-ulama yang dengan tulus dan ikhlas membimbing umat ini agar tetap berpegang kepada syariat Islam dan menjauhi bahkan mengusir PKI.

Sesungguhnya kita tidak anti dengan anak-anak PKI tapi ketika orang-orang tersebut bangga dengan PKI, jelas dia sudah menyatakan menjadi musuh kita bahkan menjadi musuh bangsa ini.

Semoga tidak akan terulang kembali sejarah kelam bangsa ini menjadi korban kejahatan PKI dan kebiadaban orang-orang PKI. Selama masih ada orang-orang yang bertakwa, Allah akan terus melindungi bangsa ini. Maka jagalah orang-orang yang bertajwa tersebut, yaitu para ulama.

Jakarta, 30 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah tayang

30 Sep
Balas

Keren tulisannya ibu cantik.. Salam santun

30 Sep
Balas



search

New Post