AKULAH PEMENANGNYA

Widayati, M. Pd.

Pagi ini aku terbangun agak siang. Lima menit menjelang azan Subuh aku baru bangun. Dengan nada gelisah juga sedikit tergesa aku mencoba untuk mengingat hari.

Segera aku berteriak gak agak keras di dalam hati setelah melihat seragam baju pramuka masih tergantung di pintu lemari sebagai bukti bahwa kemarin hari Rabu. Seragam pramuka itu aku kenakan setiap hari Rabu.

"Astaghfirullahaladzim ... Ya Allah ini kan hari Kamis kenapa aku bisa terlambat bangun ya? Astaghfirullahaladzim .... ya Allah aku pengetn puasa hari ini. Tapi apakah bisa ya Allah sedangkan aku tidak sahur.

Aku kembali menyesali diri kenapa bisa bangun terlambat. Gara-gara telat bangun, hari ini aku tidak sahur. Gara-gara telat bangun hari ini aku tidak melaksanakan salat sunat tahajud. Kenapa itu terjadi lagi ya Allah ? sesalku berkali-kali di dalam hati.

Bodohnya diriku, kenapa tidak pasang alarm. Bodohnya diriku kenapa tidak ke kamar mand ketika aku sempat terbangun tengah malam tadi untuk mematikan televisi. Tapi jujur saat aku bangun aku memang tidak lihat jam berapa saat itu. Tetapi mestinya kalau kulihat jam, kan jadi tahu jam berapa, berapa menit lagi waktu untuk sahur.

Ya Allah Jujur aku ingin sekali puasa hari ini tapi aku tidak sahur. Apakah aku sanggup ya Allah?

Akhirnya kutinggalkan rasa sesal itu di pojok kamar. Hari itu seperti biasa aku melakukan aktivitas kerja. Pagi ini kulihat jadwal mengajar. Rupanya hari ini tidak afa jadwal mengajar. Tapi teringat afmda tugas yang belum tersrlesaikan, yaitu menginput nilai untuj rapor tengah semester.

Akhirnya pagi itu hingga siang aku sudah berada dalam kesibukan psnginputan nilai. Hari ini harus selesai dan harus dikirim lewat email.

Sesekali mebdampingi anak yang juga sedang BDR dan tengah mesnyelesaikan PTS. Aku hanya menjelaskan maksud pertanyaan yang ada.

" Mama jangan kasih tahu jawaban ke aku. Aku kan lagi PTS ,"

Untungnya anakku cukup tahu diri. Tidak mau ia dibeti jawaban. Ia hanyavingin paham maksud dari pertanyaan agar sem tidak salah jawab.

Tiba-tiba terdengar azan Zuhur.

"Alhamdulillah akhirnya azan Zuhur. Ya Allah gak terasa aku sudah melewati setengah hari. Dan ajaibnya ternyata aku mampu melewati setengah hari untuk berpuasa. Semoga bisa berpuasa sampai maghrib.

Aku sedang bersiap mengirim daftar nilai kewat email saat terdengat axan Maghrib. Ya Allah ternyata mampu juga aku berpuasa walaupun tidak sahur. Aku semakin yakin dengan kemudahan yang pasti akan Allah berikan jika kita mau berada pada jalur ketaatan

Yakinlah tidak afa irang yang mati gara-gara puasa dan tidak ada orang yang sakit hanya kareba berpuasa. Justru banyak penyakit srmbuh katena kita berpuasa. Memang awalnya terasa berat ketika kita belum terbiasa puasa.

Dengan pengalaman ini semakin nyata dan jelas ajulah pemenangnya. Padahal sejak awal bisikan setan selalu deras masuk ke telingaku. " Kamu kan gak sahur gak papa lagi kalau gak puasa. Ini kan puasa sunah enggak dosa kalau enggak puasa. Nanti kamu sakit lho dan bisikan-bisikan lainnya.

Ternyata aku bisa meleeati srmua rintangan itu. Aku bisa puasa dan berada di garis finish. Akulah pemenang petlombaan itu. Lomba melawan hawa nafsu.

Jakarta, 1 Oktober 2020