NIAT BAIK

Widayati, M. Pd.

Niat Baik

Ini tentang niat baik bapak sebelum meninggal. Konon beberapa bulan sebelum meninggal bapak selalu menyisihkan uang beberapa lembar hasil dari pensiunan yang tiap bulan diterimanya.

Satu hari seusai mengambil uang pensiun bapak lupa menyimpan amplop berisi uang yang telah beberapa kali disisihkan. Amplop itu tergeletak di meja kamar tidur bapak. Waktu itu ibu yang menemukan.

"Ini uarng apa pak?" tanya ibu begitu melihat amplop berisi uang beberapa lembar ratusan ribu.

Bapak yang sedang berada di ruang tamu duduk santai segera datang menghampiri panggilan ibu di kamar.

'Oh, itu uang tabungan buat besok kalau bapak meninggal. Ini buat ongkos ke Jawa. Nanti biar dikubur di Jawa saja. Anak-anak biar sekalian nengokin kampung. Kan masih banyak saudara-saudaranya di sana. Jangan sampai terputus."

Itu penjelasan dari ibu. Rupanya itu alasan bapak ingin dimakamkan di kampung. Selain tidak ada biaya-biaya yang mungkin rutin dikeluarkan bila dimakamkan di Jakarta, bapak punya niat mulia. Ia ingin agar anak-cucunya tidak sekadar berziarah ke makamnya saja, tetapi juga mengunjungi sanak saudara dan handai taulan yang masih ada di kampung. Bapak ingin keturunannya tidak melupakan asal usulnya orang tua dan keluarga besarnya.

Dan aku berusaha memenuhi niat baik tersebut sebagai anaknya. Minimal setahun sekali saat hari raya idul fitri kusempatkan berziarah ke makam bapak sekaligus berkunjung ke saudara-saudara di sana.

Bapakku merupakan anak tertua sehingga yang ada di kampung semua adalah adik-adiknya. Mereka senang saat aku mengunjungi mereka dan memperlakukanku layaknya bapak yang berkunjung ke sana.

Untuk masalah silaturahim harus kuakui bapak memang jagonya. Ada undangan apa pun pasti ia datangi. Bahkan arisan keluarga , bapakku yang hampir tidak pernah absen. Ia benar-benar tidak hadir biasanya karena memang tidak memungkinkan untuk datang, karena sakit misalnya.

Pernah suatu ketika. adik ibuku meninggal dan kami semua takziah ke sana. Beberapa saudara sempat bertanya mau di kubur di mana?

Sang tuan rumah sempat menjawab, "Di sini saja yang dekat biar gampang doainnya."

Deg aku merasa seperti sebuah tamparan. Dalan hati aku bertanya apakah kalau makam orang tua jauh berarti doa yang disampaikan tidak sampai? Cukup lama aku mencari jawaban atas hal ini. Ternyata di manapun kita mendoakan orang tua pasti sampai.

Sempat pula kupertimbangkan baik buruknya jika orang tua di kubur masih dekat sini dengan di kampung. Ah aku tidak mau mendebatkan hal ini.

Bapak dikubur di Jawa adalah maunya bapak dan itu berarti sebuah amanah untuk kami laksanakan. Tentu bapak punya pertimbangan khusus sehingga ia memutuskan ingin dikubur di Jawa.

Setiap kali kami ziarah secara tidak langsung kami menziarahi leluhur kami karena mbah putri dan kakung juga mbah uyut serta beberapa saudara yang lain yang sudah meninggal ikut kita ziarahi. Itu artinya mereka semua ikut kami doakan.

Semoga niat baik bapak bisa membawa kami keluarga besar berkumpul di surga nanti.

Jakarta, 3 Oktober 2020