57 Kepada Anggota Dewan
KEPADA ANGGOTA DEWAN
Widayati, M. Pd.
Wahai anggota dewan dulu engkau bukanlah siapa-siapa. Engkau sama seperti kami rakyat kecil yang lahir di negeti ini. Sama-sama hidup di tengah masyarakat yang terbelakang.
Wahai anggota dewan dulu kau mencalonkan diri untuk menjadi wakil kami. Walaupun yang mengusulkanmu menjadi anggota dewan adalah partaimu, ketahuilah yang membuat kau bisa duduk di gedung megah itu adalah rakyat.
Anggota dewan yang terhormat dulu kau menebarkan pesonamu dengan ribuan janji-janji kepada kami. Kan kutulis janjimu itu. Tujuannya adalah agar rakyat memilih kau sebagai wakilnya.
Anggota dewan yang terhormat, kau pun rela mengeluarkan ratusan juta rupiah demi agar namamu tercantum sebagai anggota dewan yang terpilih.
Anggota dewan yang terhormat, akhirnya kau terpilih menjadi wakil kami. Ucapan selamat pun datang dari berbagai penjuru.
Wahai anggota dewan, telah beberapa tahun kau meweaili kami. Imbasnya kau mendapat gaji bulanan, rumah dinas, fasilitas hidup, uang pesangon dan lain-lain yang membuat kau lupa pada kami.
Wahai anggota dewan., salahkah kami jika menegurmu karena janjimu belum kau penuhi
Wahai anggota dewan, apakah tidak boleh kami protes saat keputusan sebuah peraturan merugikan kami.
Wahai anggota dewan apakah kami harus diam saja ketika hak-hak kami dan anaj cuvu kami terbelenggu oleh sebuah peraturan?
Sungguh kami memilihmu karena kami ingin aspirasi kami didengar dan disampaikan kepada pemerintah .
Sungguh kami sadar sesadar-sadarnya bahwa kau bukanlah yang dulu, bahwa kau tidak mewakili hati kami, bahwa kah tidak pernah mau tahu isi hati kami.
Kini kami sudah tahu siapa yang mewakili kami dan yang menjadi musuh kami.
Jakarta, 10102020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bunda sebuah ulasan yang kritis yang mewakili perasaan jutaan rakyat indonesia dimanapun saat ini semoga para dewan yang terhormat memiliki hati nurani bahwa mereka tak selamanya jadi dewan itu
Aamin, tengkiyu
Iya Bu, keren.
Alhamdulillah tayang
Semoga sukses selalu selamanya
Keren
Mantap ibu tulisannya sukses selalu
Terima kasih salam kenal dari saya
Kritik sosial yang disampaikan lewat tulisan. Keren Bu.
Keren bundaa..kritik sosial yg seharusnya tak hilang atau harus tajam di pena2 penulis..saluuut buk..salam literasi
Tengkiyu
Mantap bunda Iwu semoga didengar oleh mereka yg duduk di sana nggih...sukses sll bunda
Matur suwun
Mantab bu, kritik sosial untuk mereka yang duduk tenang disana. Sukses selalu. Salam literasi
Salam kenal juga