Iwi Dayati

Assalamualaikum wr wb Perkenalkan nama saya Widayati, M.Pd. Saya seorang guru yang mangampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Saya menjalami profesi gur...

Selengkapnya
Navigasi Web
68  Sepenggal Kisah
#Tagur H68

68 Sepenggal Kisah

SEPENGGAL KISAH

Widayati, M. Pd.

Ini adalah hari Sabtu di awal bulan. Biasanya masjid di kompleks kami mengadakan acara makan bersama seusai salat Subuh berjamaah. Sungguh aku sendiri lupa acara seperti ini kapan diadakan secara rutin.

Baru tadi pagi kusadari ternyata ada acara makan bersama. Tadi Subuh tumben pas aku tiba di masjid ternyata jamaah sudah banyak. Sudah penuh hingga barisan ketiga sehingga aku ada di shaf terakhir. Sesaat sebelum imam memulai salat kusempatkan bertanya pada ibu-ibu di samping kiriku

"Tuimben ya bu jamaahnya penuh. Senang jadinya," kataku dengan mata berbinar serada bahagia.

"Iya mbak, soalnya kan sekarang Sabtu pekan pertama. Kan ada acar makan-makannya ," jawabya dengan pesnuh keyakinan.

'Oh jadi kareba makanan neteka solat," rada kagumku mulai pudar.

"Jangan sok tahu, jangan juga sok lebih baik dari mereka. Belum tentu juga mereka datang karena ingin makan," sajadah kesayanganku yang kubawa dari rumah seperti bersuara.

"Terus karena apa dong kalau bukan karena makanan. Jelas-jelas kemarin meteka tidak datang. Berarti kan benar mereka datang karena makanan."

"Hai cewek cantik jangan kau kotori kecantikanmu dengan sifat suuzon pada orang lain. Belum tentu mereka ingin ikutan makan doang di sini."

"Lho kalau bukan karena makanan karena apa dong meteka ke sini?" sergahku lekas.

"Bisa jadi mereka datang ke sini karena ingin mendengarkan ceramah ust Abdul Badth. Kan ceramahnya memang setiap Sabtu di awal bulan."

Aku mulai menarik napas membenarkan kata-kata sajadah di hadapanku. Aku hamya berooo ria di dalam hati.

Usai shalat Subuh kulihat jamaah tidak ada yang beranjak keluar. Semua masih tertib di tempat mereka salat Subuh.

Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi tapi belum ada jamaah perempuan yang berdiri untuk pulang. Mereka madih tekun mendengarkan taushiah yang disampaikan sang ustaz menang belum selesai.

Aku mulai resah, hatiku gusar tak karuan. Perasaan bersalah mulai menghantui pikiranku.

"Astaghfirullah al adzhim ... Jangan-jangan benar bisikan sajadah tadi bahwa jamaah wanita penuh karena mereka ingin mendengarkan kajian.

Akhirnya kuurungkan niatku untuk pulang lebih dulu. Biasanya aku pulang kalau sudah pukul enam pagi karena di rumah masih banyak yang kuurus. Tugasku tiap Sabtu pagi afalamemasaj air, membuat sarapan, menyapu halaman depan rumah.

Hari-hari biasa aku tidak biasa melakukan semuanya. Paling-paling hanya memasak air untuk ngeteh atau ngopi suamiku. Tetapi kini harus kutunda kepulanganku ke rumah demi menebus kedalahanku.

Akhirnya ceramah pun sekesai. Jamaah bapak-bapak sudah banyak yang keluar masjid. Beberapa ibu mulai metapikan peralatan salatnya dan bersalaman. Kini kesempatanku menyalami ibu-ibu di masjid.

"Mohon maaf lahir batin ya bu ..." kataku sambil menyalami ibu-ibu yang afa di masjid.

"Duh ... Untungnya masih sempat minta maaf pada mereka.. Srmoga tidak mudah untuk bersusuzon pada sesama muslim."

Itulah pentingnya berhusnuzon sampai ada ungkapan carilah seribu alasan yang membuat engkau berhusnuzon pada saudaramu jika melihat saudaramu lalai pada satu hal.

Jakarta. 21 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bun. Tipo dikit untuk kata su uzhon

21 Oct
Balas

Yes, tengkiyu

23 Oct

Sepenggal Kisah

21 Oct
Balas

Kisahku ni

23 Oct

SSSSS

21 Oct
Balas

Hmmm ok

23 Oct

Keren ibu cantik.. Salam santun

21 Oct
Balas

Terima kasih bu Trisna. Salam kenal

23 Oct

Kerendahan dan penjagaan hati dengan ber khusnudhon, keren bunda sukses salam kenal bunda

23 Oct
Balas

Keren bu Iwi ceritanya, sukses selalu

21 Oct
Balas

Alhamdulillah, sukses juga nuat bu Des

23 Oct

Keren Bu. Pentingnya menjaga perasaan ya.

22 Oct
Balas

Iya bu, betul banget itu ...

23 Oct

Keren bu. Salam sukses

21 Oct
Balas

Salam kenal kembali bun Syaf

23 Oct

Betul bunda Wi..keren

21 Oct
Balas

Alhamdulillah, makasih

23 Oct

Baru sepenggal saja kisahnya keren Bu. Salam literasi

22 Oct
Balas

Wah bisa saja..Tetima kasih pak

23 Oct

Keren bun..sukses selalu buat bunda

22 Oct
Balas

Aamiin. Sukses juga buat bunda cantik

23 Oct



search

New Post