PENGUSAHA CILIK

Widayati, M. Pd.

" Ma,  HP ini masih dipakai tidak?"  tanya anak bungsuku.

 "Ya gak dipakai sih.  Tapi kan kalau lagi di rumah bisa buat lihat  youtube atau cari-cari informasi di Gwoogle," kataku memberitahukan fungsi hp tersebut saay ini. Jujur aku senang menonton video cara memasak terutama menu-menu baru.

 "Tapi kan Mama sudah punya HP yang ini nih,? Bungsuku menunjukkan hpku yanh berearna silver.

" Iya sih.  Itu kan dulu sebelum mamm puttnya HP yang baru." kataku lagi

Lanjutku pada bungsuku kemudian.

"Tapi masih bisa dipakai ya dipakai saja. cwuma buat di rumah saja kalau yang punya mama kan buat keluar."

"Dijual boleh gak ma?"

"Jual kemana?" tanyaku meragukan kemampuan anakky menjual hp tersrbut.

" Ya kemana saja. Nanti aku promosiin di Instagram pasti banyak yang minat."

"Mau dijual berapa?" 

"Ini kan masih bisa dipakai. Nah ini bisa aku coba jual 300 ribu rupiah. Ya lumayan kalau laku uangnya buat ditabung..

Itu percakapanku dengan anakku enam bulan yang lalu. Ketika itu awal-awal pembelajaran daring dilakukan di rumah. Kalau untuk belajar dari HP  yang lama memang agak lemot karena data yang masuk ke hp-ku lumayan banyak. Makanya akhirnya aku memutuskan beli HP baru dengan memori yang lumayan besar.

Dan tadi sore seusai salat Maghrib  lebih tepatnya seusai hafalan Quran anakku tiba-tiba masuk ke kamar dan membawa uang.  Aku yang heran dan bingung langsung bertanya.

"Uang dari mana itu Dek?  Memang Ayah sudah pulang?"tanyaku penasaran.

Anakku mendapatkan uang kalau tidak dari ayahnya ya dari aku. Dan hari ini sampai sore ini ayahnya belum pulang sejak pergi tadi pagi. Jadi aku sedikit bingung dari mana dia mendapatkan uang itu.

'Belum ...  Ayah belum pulang kok."

"Terus itu uang dari mana?"

"Aku habis jual HP."

 "HP yang mana?"

"Yang putih itu mah. Yang dudah enggak terpakai. Kan dulu aku pernah tanya mama boleh dijual apa gak. Dan kata mama boleh dijual."

"Kamu jual berapa memang?"

"Aku jual 300 ribu mah. Dan alhamdulillah ada yang langsung berminat."

"Siapa yang beli? temen kamu?"

"Bukan temanku. Tapi orang lain. Aku juga nggak kenal. Kan dia cuma ngasih tahu pengen beli ke aku."

"Terus ketemuannya tadi di mana?" tanyaku penasaran.

"Tadi aku ketemu di depan sekolah SMP.  Hp-nya aku kasih, terus aku dapat 300 ribu deh"

Terlihat dia bahagia sekali menerima uang 300 ribu.  Memang ia sudah beberapa kali menjual barang miliknya yang tidak terpakai dan selalu berhasil.

Beberapa waktu yang lalu jaketnya yang kekecilan dia iklankan lewat facebook. Tidak harus menunggu lama sudah ada peminatnya. Saat itu kutanya dijual berapa jaketnya?

"90.000 rupiah," katanya

Lumayan sih terjual Daripada di rumah tidak terpakai meskipun harganya masih di bawah harga ketika beli jaket itu dibeli setahun yang lalu dengan harga Rp110.000 hanya pakai beberapa kali ternyata kekecilan dan akhirnya dijual

Kuakui bakat anakku untuk berjualan terbilang bagus. Dia memang bercita-cita untuk menjadi pengusaha seperti Sandiaga Uno. Sudah beberapa kali ia menjual barang-barang dengan mengiklankannya di media sosial. Dan herannya pasti ada aja yang beli. Semoga masa depanmu lebih baik dari orang tuamu.

Jakarta, 2 November 2020