86 Kunjungan Bermakna
KUNJUNGAN BERMAKNA
Widayati, M. Pd.
Hari ini ini aku berkesempatan datang ke rumah salah seorang guru anakku. Ya sebagai orang tua aku tahu kekurangan kami. Anakku baru pindah ke sekolah negeri tersebut jetika kelas sebelas semester kedua. Selama satu semester di sekolah masih banyak beradaptasi.
Satu srnester sudag dia berada di sekolahnya yang sekarang. Banyak hal baru yang harus dia ikuti. Namun bekum sepenuhnya ia bisa beradaptasi sehingga nilainya agak rawan saat kenaikan kelas kemarin. Banyak nilai yang hanya sebatas KKM. Mungkin lebih tepatnya nilai belas kasihan. Tapi jujur aku ingin sekali anakku bisa mendapatkan nilai atas usahanya bukan atas belas kasihan.
Maka hari ini kucoba berkunjung ke rmah wali kelasnya. Niat silaturahim sambil menceritakan permasalahan yang ada. Juga kukeemukakan harapan-harapan terhadap anakku, serta cita-cita anaknya yang ingin masuk kepolisian. atku sebagai orangtua tentu harus mendukung dan dukungan dari orang tua tentu salah satunya adalah peran guru atau walu kelasnya.
Menyadari kekurangan diriku selaku orang tua dan kekurangan anakku maka kucoba bersilaturahmi kepada wali kelas anakku. Tidak terlalu sulit untuk sampai ke rumahnya. Bermodalkan alamat lengkap dan share loc yang diberikan tidak sampai srpuluh menit sudah berada di depan gang rumahnya.
Rupanya jalan masuk ke arah rumahnya masih terpalang oleh pintu yang tergembok. Sama seperti yang terjadi ketika awal-awal PSBB. Salut aku dengan warga di sini tetap bertahan dengan portal yang tertutup. Padahal di gang sebelahnya sudah mulai terbuka.
Suasana rumahnya cukup adem dan nyaman. Rumah-rumah yang ada di sekitarnya tertata cukup rapi dan asri. Aku membayangkan tinggal di sini pasti menyenangkan. Apalagi dengan jalan di portal seperti itu pasti bisa melakukan apa saja tanpa harus terganggu oleh kendaraan yang mondar-mandir.
"Assalamualaikum Bu ..." kucoba memberi salam meskipun tadi juga sudah bersalaman tadi saat dia menjemputku di depan gang. tidak berapa lama datang suamiku ikut menemani kunjungan kami.
"Kalau begitu kita di dalam saja ya. Ayo bu, pak kita masuk," ajaknya sambil mengajak kasmi masuk
Kami pun masuk ke dalam rumah yang terkesan adem dan sangat familiar penghuninya.
" Oh ya ini perkenalkan ibu saya," Kata Bu guru mempetkenalkan ibunya kepada kami. Kami pun berkenalan dengan bersalaman.
Usai berbincang-bincang kami mohon undur diri.
"Sudah bu kita pulang dulu ya. Itu sudah jam 6 sore," kats suamiku sambil menunjuk jam yang terpampang di dinding
"Oh jam ini sengaja dipercepat Pak. Hampir 30 menit dari jam normal. Kalau sekarang terlihat pukul enam sore berarti jam sesungguhnya jam setengah lima,"
"Oh begitu ..." kataku setelah tahu jam yang sesungguhnya.
Tapi aku nggak mungkin kan meralat kembali kata-kataku untuk batak pulang. Karena sudah terlanjur pamit, kami pun hmmohon izin untuk pulang. Tapi aku puas setelah berkunjung sambil membawakan sedikit buah apel untuk bu guru.
Bahagia rasanya bisa bertemu dengan guru anakku. Karena sesungguhnya dia adalah jami sebagau orang tuanya. Semua apa yank kamu inginkan sudah kami cetitakan. Juga telah kami informasikan latar belakang kepindahan anak kami. Sudan kami sampaikan semua uneg-uneg kami. Kami harus bisa bekerja sama dengan wali kelas. Apalagi kini tinggal beberapa bulan menjelang ujian akhir kelulusan anakku.
Semoga jami bisa mendampinginya dengan baik. Terima kasih Bu Guru Terima kasih atas kerjasamanya dalam membimbing anak-anak kami.
Jakarta, 8 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah tayang
Semoga sukses selalu selamanya
Semangat berkarya Bu. Semoga ke depannya semakin teliti dalam menulis. Salam sukses selalu
Semangat Bu. Semoga tercapai cita-cita Ananda.
Mantap Bunda, salam literasi