Anita 70
Anita
Anita, siswa itu akhirnya keluar dari sekolah kami. Ya, Anita siswa yang namanya sudah tercatat di dalam hampir semua buku harian guru karena kehadirannya yang sangat sangat minim
Ini sudah resmi keluar dari sekolah kami.
Dia sudah terlalu sering tidak masuk sekolah. Di bulan Juli ia hanya hanya kali masuk. Sedangkan di bulan Agustus sama sekali tidak ada kehadirannya. Masih di bulan Agustusoranng tuanya sempat dipanggil ke sekolah. Tapi, sayang satupun orang tuanya tidak ada yang datang.
Konon katanya orang tuanya sudah berpisah. Ibunya pergi entah ke mana. Hanya sempat mendengar ibunya pergi ke daerah Kalimantan. Sedangkan ayahnya sudah menikah lagi dan tidak tinggal bersama dia. Kini dia tinggal hanya berdua bersama neneknya.
Tragis sekali kisahnya. Sebenarnya aku bahkan kami guru-guru sangat menyayangkan jika ia harus keluar dari sekolah. Dia memang tidak punya HP. Kalaupun ada HP asli itu adalah bantuan dari teman-temannya. Dia tidak punya kuota untuk ikut belajar daring. Kalau pun punya kuota dia tidak bisa memanfaatkan dengan baik.
Neneknya hanya seorang penjual nasi uduk yang tidak setiap hari berjualan. Penyakit tuanya menyebabkan ia berjualan sebisa yang ia lakukan.
Kadang aku suka kasihan dengan Anita, tapi dia sendiri sangat pemalu tidak berani berterus terang. Apalagi semenjak masuk sekolah, ia belum pernah hadir ke sekolah sehingga kami pun tidak ada yang tahu seperti apa eajahnya atau kelakuan aslinya. Kami punya data tentang alamat dia.
Maka ketika rumahnya didatangi oleh guru, ia akhirnya berterus terang bahwa Iya ingin keluar saja dari sekolah itu. Biaya tidak ada, semangat juga sudah tidak ada. karena dia merasa tidak percaya diri dengan kondisi dirinya Ditambah lagi dengan keadaan orang tuanya ia semakin minder
Entah ada berapa banyak Anita-anita seperti ini di sekolah lain. Yang jelas kami sudah berusaha memotivasi dan membantu secara finansial, tetapi kepercayaan dirinya sudah tumbang. Ya, ia sudah termasuk sudah kadung malu dengan kondisi keluarganya ia merasa tidak punya kemampuan apa-apa. Ia pun merasa tidak layak untuk bersekolah. Esemangatnya sudah padam sehingga ia bertekad berhenti dari sekolah.
Jakarta, 2 Agustus 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah
Moga iatikah